Jangan Sepelekan, Kenali 5 Mitos Kanker Kulit Berbahaya

Ilustrasi freckles pada wajah.
Sumber :
  • Pixabay/Foundry

VIVA – Sinar matahari bisa memberikan manfaat vitamin D alami bagi tulang di tubuh manusia. Sayangnya, sinar matahari yang terpapar ke tubuh secara berlebihan bisa memicu bahaya, salah satunya kanker kulit.

Tak hanya sinar matahari jahat, beberapa hal lain juga bisa menjadi faktor penyebab dari munculnya kanker kulit. Berikut deretan mitos kanker kulit yang wajib diketahui, dikutip dari laman Reader's Digest, Kamis, 3 Mei 2018.

Berjemur tak membuat kanker kulit menyerang

Mitos terbesar terkait kanker kulit yaitu berjemur tanpa harus 'terbakar', tidak akan menimbulkan potensi kanker di kulit. Ini tentu saja hal yang salah. Terlebih, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencokelatkan kulit dengan berjemur dapat memberi risiko kulit cedera.

Tanning salon itu aman

Ini juga anggapan yang salah. Melakukan tanning kulit di salon sebelum berusia 35 tahun dapat semakin meningkatkan risiko melanoma hingga 50 persen. Kondisi tersebut merupakan tipe kanker kulit yang paling berbahaya.

Ilustrasi kanker kulit.

Kanker kulit hanya terbatas terjadi di kulit saja

Ini mitos yang harus dijauhi. Sebab, paparan sinar matahari dapat membuat berkembangnya ocular melanoma, yakni salah satu kondisi kanker yang membentuk pigmen di sel sekitar mata.

Ini Solusi Ampuh Mengatasi Cat Mobil Kusam Jadi Seperti Baru

"Paparan sinar UV juga dapat berbahaya untuk penglihatan mata. 94 persen masyarakat tidak menyadari bahwa paparan sinar matahari ke mata sama berbahayanya dengan efeknya ke kulit," ujar optometrist, Ryan Parker.

Jika tidak nampak sinar matahari, maka kulit akan aman

Sarwendah Lindungi Wajah Usai Oplas, Kenapa Abis Treatment Gak Boleh Kena Matahari?

Meski cuaca sedang mendung atau berawan, sebaiknya penggunaan sunblock atau sunscreen tetap dilakukan. Sebab, paparan sinar UV matahari, sekitar 80 persen sinarnya, dapat menembus awan yang membuatnya mencapai ke kulit Anda.

Kulit gelap tidak berisiko kanker

Ngeri! 6 Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Masyarakat Indonesia

Menurut studi, mereka yang berkulit terang memang lebih berisiko mengidap kanker kulit. Sayangnya, mereka yang memiliki kulit gelap juga tetap berisiko meski tidak berpeluang sebesar yang memiliki kulit terang.

"Mereka yang berkulit terang memiliki sedikit melanin yang dapat melindungi dari sinar jahat matahari. Meski begitu, insiden kanker kulit pada mereka yang berkulit gelap tetap ada walau tak sebanyak pada populasi berkulit terang," ujar dokter spesialis anak, dr Andrette Ward.

Ilustrasi Skincare

Tips Efektif Merawat Kulit di Tengah Kelembapan Tinggi Indonesia

Iklim tropis membuat kulit lebih rentan terhadap produksi minyak berlebih. Selain itu, paparan sinar matahari yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan kulit.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024