Salah Kaprah Ogah Makan Nasi Saat Diet
- Pixabay
VIVA – Mempunyai berat badan ideal merupakan dambaan setiap wanita, baik remaja hingga dewasa. Berbagai cara pun dilakukan, salah satunya ialah diet ketat.
Namun siapa sangka, ternyata beberapa wanita Indonesia malah sering melakukan diet yang salah kaprah. Bukannya badan ideal yang didapat tapi malah penyakit yang datang.
“Seharusnya yang dicapai itu bukan untuk turun berat badannya tapi mengubah komposisi massa otot banyak dengan lemak yang banyak bisa seimbang. Langsing itu sebenarnya bonusnya dari diet, tapi lebih baiknya sehatnya itu yang sebenarnya kita ambil,” kata dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes di acara ‘Ayo Hidup Sehat Turun ke Jalan’ di Jakarta Pusat, Minggu, 29 April 2018.
Dokter tampan tersebut menuturkan, ada hal yang membuat berat badan tak kunjung turun meski sudah melakukan diet ketat. Menurutnya, kesalahan yang kerap dilakukan karena menghindari makan nasi, tapi malah memilih ngemil.
“Jadi, mereka tahunya hanya mengurangi makan nasi, malah milih ngemil yang banyak gulanya. Padahal sebenarnya gula itu mengandung energi dan jika enggak diselengi dengan olahraga itu akan menumpuk menjadi lemak,” kata dia.
Selain itu, banyak orang yang hanya memilih mengonsumsi satu jenis makanan ketika sedang diet. Padahal itu salah karena tubuh membutuhkan beragam nutrisi.
“Diet hanya daging atau hanya minum air putih saja itu salah, itu kurang baik karena tubuh kita perlu varian sumber dari berbagai kandungan lainnya, seperti sayur, karbohidrat, dan lain-lain," ujarnya.
Diet satu jenis makanan bisa saja dilakukan jika menginginkan tubuh sekadar kurus tapi tidak sehat. Itu yang sangat dia khawatirkan karena banyak orang melakukan diet hanya berorientasi pada ukuran tubuh bukan sehat.
Dokter yang berpraktik di RS Siloam Lippo Karawaci ini pun kembali menegaskan bahwa tidak mengonsumsi nasi itu kurang baik karena nasi merupakan sumber energi. Dan menurutnya, pelaku diet bisa mengganti nasi putih menjadi nasi merah.
"Alasannya itu, nasi merah membuat gula dalam darah enggak cepat meningkat sehingga tubuh tidak cepat lapar,” ujarnya.
Karena itu, jika kesalahan-kesalahan tersebut masih dilakukan bisa berefek buruk bagi tubuh manusia, salah satunya adalah kegemukan. Dan Vito mengakui bahwa kegemukan adalah sumber dari penyakit, sehingga diet yang dilakukan harus yang tepat.
“Harus mencari informasi yang benar mengenai kesehatan. Salah satunya mengenai diet yang benar, sesuai dengan kriteria tubuh dan kalau bisa konsultasikan dengan ahlinya karena setiap orang itu enggak sama tubuhnya,” kata dia.