Konsumsi Paracetamol Sebabkan Sirosis Hati, Benarkah?
- Pixabay/pexels
VIVA – Tidak banyak orang yang memperhatikan kondisi hati alias liver, padahal hati adalah salah satu organ terpenting pada tubuh.
Hati berfungsi sebagai area penahan racun-racun yang dapat membahayakan kesehatan, seperti racun dari makanan atau obat-obatan yang Anda konsumsi.
Hati juga menyimpan zat-zat penting, seperti glikogen, beberapa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Penyakit liver (hati) adalah salah satu penyakit yang bisa sangat berbahaya bahkan mematikan.
Selain itu, yang jarang diketahui ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang ternyata bisa memicu gangguan hati, salah satunya terlalu banyak konsumsi obat.
Spesialis penyakit dalam, dr Agastya Wisnu Wardhana, SpPD-KGEH, FINASIM membenarkah hal itu, menurutnya ada beberapa jenis obat yang bisa memicu gangguan hati. Sayangnya masyarakat belum banyak yang mengetahui hal itu.
"Orang lebih mengenal gangguan hati dengan hepatitis, padahal sama. Dan banyak sekali pemicunya," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne Kamis 26 April 2018.
Lebih lanjut, Agastya memberikan penjelasan soal mitos dan fakta seputar gangguan hati yang penting untuk diketahui.
1. Kurang istirahat penyebab gangguan liver?
"Fakta. Hati bertugas untuk menawar racun. Kerjanya berkaitan dengan metabolisme tinggi. Jika kurang istirahat itu sangat berpengaruh dengan gangguanliver," ujarnya.
2. Orang gemuk rentan gangguan liver
"Fakta, orang gemuk rentan dengan kondisi perlemakan hati. Itu bisa menjadi pemicu gangguan hati. Hati yang terbungkus lemak (fatty liver) bisa membengkak, mengkerut dan sirosis hati.
3. Keturunan bisa sebabkan gangguan hati?
"Mitos. Gangguan hati penyebabnya virus, karenanya harus ada kontak dari virus. Bukan karena keturunan."
4. Sembuhkan gangguan hati hanya dengan transplantasi?
"Fakta. Namun tergantung kondisinya. Kalau memang kronik, dan sudah terjadi sirosis, transplantasi adalah cara terbaik," ujarnya.
Jika belum tahap sirosis, ia menyebut bahwa penyembuhan bisa dilakukan cukup dengan pengobatan berjangka. "Minum obat bisa 6 bulan sampai 2 tahun."
5. Hanya orang dewasa yang terkena gangguan hati?
"Mitos. Anak-anak dan bayi baru lahir juga bisa kena. Misalnya pada bayi dan anak-anak, biasanya kena hepatitis A yang tertular dari Air (minum dan mencuci alat makan). Klo hepatitis B pada bayi tertular dari plasenta ibunya saat dalam kandungan."
6. Minum obat jangka panjang bisa kena gangguan hati?
"Fakta. Ada jenis-jenis obat yang mengandung hepatotoksik yang bisa meracuni hati. Karenanya dokter berhati-hati memberikannya."
Lebih lanjut ia menyebut, beberapa obat yang punya dampak hepatotoksik juga ternyata dijual bebas.
"Terutama obat-obat penghilang nyeri atau paracetamol yang dikonsumsi jangka panjang dan berlebihan, bisa fatal."