Dampak Sunat Anak Perempuan Bagi Kemampuan Seks
- Pexels/Burst
VIVA – Khitan pada anak perempuan umumnya dilakukan saat mereka masih bayi atau kanak-kanak. Sehingga saat dewasa mereka hanya tahu dari cerita orangtua. Dari sisi agama, khitan pada perempuan merupakan hal yang dianggap baik.
Tidak seperti yang dibayangkan selama ini, khitan perempuan yang sesuai syariat Islam sama sekali tidak dilakukan dengan menyakiti organ kewanitaan seperti yang ramai dilakukan di Afrika. Jika sesuai syariat, tidak ada pengaruh bentuk anatomis seperti halnya khitan pada laki-laki.
Secara manfaat, dengan melakukan khitan, klitoris akan lebih mudah dibersihkan dari kotoran dan najis.
"Dampak khitan sesuai syariat, tidak ada perubahan bentuk, penelitian secara detail tidak ada. Manfaat jangka panjang belum ada penelitian, tapi secara umum keuntungan sama seperti khitan laki, klitoris lebih mudah dibersihkan, sehingga tidak ada tumpukan kotoran," kata dr. Valleria, Sp.OG dalam Diskusi Media 'Manfaat Khitan Perempuan dalam Tinjauan Medis, Hukum dan Syari'at' di Puri Denpasar Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 25 April 2018.
Valleria menegaskan, meski belum diketahui secara detail manfaatnya dan belum ada penelitian tentang itu, bagi masyarakat muslim sendiri meyakini hal tersebut baik dilakukan karena adanya perintah syariat.
Hal tersebut kemudian dijelaskan kembali oleh Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, DR. KH Fuad Thohari, MA, yang mengatakan bahwa dengan sunat, wanita bisa mencapai orgasme bersamaan dengan pasangan, sehingga keduanya bisa mencapai kepuasan yang sama. Hal ini sulit dilakukan saat wanita belum di sunat, yang umumnya wanita akan tertinggal dalam mencapai orgasme dibanding laki-laki.
"Peluang untuk orgasme bersama bisa dilakukan," ujarnya.
Sebagai informasi, clitoral hoods (tudung klitoris) terbentuk secara genetik, tiap perempuan memiliki lebar dan tebal yang berbeda. Seiring bertambah usia, kelemahan atau elastisitas tudung klitoris menurun sehingga tidak sedap dipandang pasangan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan membuat respon atau sensasi seksual menjadi terganggu.
Dokter asal Inggris, dr. Jacobson mengatakan, pada wanita yang memiliki masalah untuk mendapatkan kepuasan seksual atau orgasme saat berhubungan intim dengan pasangannya, bisa jadi disebabkan tudung klitoris yang terlalu tebal dan besar sehingga menutupi klitoris. Hal ini akan mengurangi rangsangan yang diterima klitoris selama melakukan aktivitas seksual.
Dengan membuka bagian klitoris melalui sunat itulah akan meningkatkan rangsangan seksual yang didapatkan seorang wanita untuk mencapai orgasme secara lebih mudah.
Meski demikian, sampai saat ini seperti dikatakan oleh Valleria, belum ada penelitian yang membuktikan wanita yang disunat libido meningkat. Karena ukuran gairah dan sebagainya tersebut sangat subyektif dan tidak tidak bisa diukur secara pasti antara wanita satu dan lainnya.
"Susah kan, karena itu ranah private, kalau mau diukur ada unsur subyektif dari bersangkutan. Parameter libido pada yang bersangkutan belum tentu sama dengan ilmu, susah menerjemahkan kata-kata itu."