Wajib Tahu, Kapan Usia Tepat Beri Vaksin HPV pada Anak?

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA – Hingga kini kanker serviks masih merupakan kanker penyebab kematian kedua terbesar bagi perempuan. Bahkan, data yang diperoleh dari Centers for Disease Education and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa setiap tahunnya, sekitar 14 juta orang termasuk remaja terinfeksi virus HPV.

Titiek Puspa Akui Idap Kanker Serviks, Gimana Pencegahannya Ya?

Menurut Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K)., Ketua Umum Himpunan Onkologi & Ginekologi Indonesia (HOGl), pada masa remaja struktur organ serviks lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Oleh karena itu, vaksinasi HPV diperlukan untuk dapat membantu mencegah pemaparan virus agar terlindungi dari kanker serviks. Hanya saja, masih banyak yang kurang tahu kapan waktu ideal paling dini pemberian vaksin HPV ini.

Bahayanya kalau Vaksin HPV Terlambat Diberikan

Ilustrasi kanker serviks.

"Pemberian vaksinasi HPV tidak perlu menunggu usia dewasa atau setelah menikah. Sebenarnya usia ideal untuk mendapatkan vaksin dini ini dari usia 9 tahun karena kekebalan tubuh sedang berada di masa prima dan memiliki daya tahan tubuh yang Iebih kuat dalam merespons vaksin," ungkap Andrijono dalam diskusi Vaksinasi HPV Dini Selamatkan Generasi Dini Selamatkan Generasi Penerus Bangsa, di kawasan Thamrin Jakarta, Rabu, 25 April 2018.

Jelang Nikah, Bunga Jelitha-Syamsir Alam Vaksin HPV

Ia melanjutkan, vaksinasi HPV terbagi menjadi dua golongan, yaitu usia 9-13 tahun dengan dosis 0 bulan dan 6-12 bulan, dan usia 14-44 tahun dengan tiga dosis: 0 bulan, 2 bulan, dan 6 bulan.

"Maka dari itu, tidak ada kata terlambat untuk segera melakukan vaksinasi HPV," kata dia.

Andrijono menambahkan, vaksinasi HPV ini adalah upaya pencegahan primer kanker serviks dan merupakan investasi serta perlindungan kesehatan yang dapat melindungi perempuan secara optimal. Vaksin ini mencegah perubahan sel serviks prakanker menjadi kanker serviks.

Ilustrasi vaksin.

Ibu Hamil Terinfeksi Virus HPV, Ini Bahayanya Bagi Janin

Penelitian yang dilakukan pada 960 wanita hamil dan melahirkan di Korea, sekitar 24 persennya ditemukan adanya virus HPV.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2021