10 Ribu Kasus HIV di Sumbar, 28 Persen Disebabkan LGBT

Logo peringatan hari HIV/AIDS.
Sumber :
  • REUTERS/Navesh Chitrakar

VIVA – Perilaku menyimpang lesbian gay biseksual transgender (LGBT), menjadi salah satu pemicu tertinggi kasus penyebaran HIV di Sumatera Barat. 

Kisah Dede, Bocah Dengan HIV yang Tetap Tegar Hadapi Hidup

Bahkan berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Kesehatan periode Januari hingga Maret 2018, sedikitnya sudah tercatat 10.376 kasus HIV yang mana 28 persen diantaranya dari lelaki suka lelaki.

"Jika dari kelompok umur, 29 persen diantaranya rata-rata penderita AIDS tertinggi ada di rentang umur 20 hingga 29 tahun," kata konselor Perhimpunan Konselor VCT dan HIV AIDS Indonesia, Sumbar Khaterina Welong, dari rilis yang diterima VIVA Selasa 24 April 2018. 

Banyak Napi di Banten Terindikasi Virus HIV

Ia menyebut bahwa diperkirakan jumlah lelaki suka lelaki yang ada di Sumatera Barat saat ini berjumlah 14.469 orang dan jumlah waria sebanyak 2.501 dengan estimasi memiliki pelanggan mencapai 2,5 kali lipat.

Khusus untuk kasus prilaku lelaki suka lelaki ini kata Khaterina, sudah menyasar hampir diseluruh kalangan, seperti ASN, mahasiswa, dan pekerja swasta. Hal ini dipicu lantaran adanya krisis karakter di kalangan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Miris, 220 Ibu Rumah Tangga Indonesia Tertular HIV/AIDS

Ilustrasi HIV.

Banyak dilakukan di tempat kos

Peneliti Perhimpunan Konselor VCT dan HIV AIDS Indonesia Sumatera Barat juga menyebutkan, jika aktivitas perilaku menyimpang LGBT yang ada di Sumatera Barat, banyak dilakukan di tempat-tempat kos, selain juga dilakukan di hotel, wisma bahkan rumah kediaman orang tua.

Prilaku lelaki suka lelaki ini kerap terjadi lantaran para pelaku pernah mendapatkan perlakuan kekerasan, disakiti dan dikecewakan. Dan juga 13,8 persen diantaranya berada di lingkungan komunitas LGBT. (ren)

Ilustrasi virus HIV. Pixabay.typographyimages

Obat HIV Pertama yang Terbukti Aman untuk Penyembuhan

Menjadi tonggak awal pengobatan HIV.

img_title
VIVA.co.id
25 September 2018