Ini Gejala Ringan Malaria yang Harus Diwaspadai
- Pixabay
VIVA – Hingga kini penyakit malaria masih menjadi salah satu fokus bagi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyakit ini disebabkan infeksi parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina.
Malaria pada umumnya dapat menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan. Malaria dapat menyerang semua golongan umur, baik bayi, anak-anak, atau orang dewasa.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik Kementrian Kesehatan, dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc mengatakan penyebab malaria melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina yang mengandung parasit malaria kepada orang yang sehat.
"Nyamuk biasanya mengigit mulai jam 6 sore hingga 6 pagi. Gejala dari penderita malaria mulai dari demam, menggigil dan dapat disertai sakit kepala, muntah, diare, hingga nyeri otot atau pegal-pegal, " ucapnya saat ditemui VIVA dalam acara briefing hari malaria sedunia di Jakarta, Senin 23 April 2018.
Lanjut dr. Elizabeth menjelaskan akibat dari terjangkitnya penyakit malaria yakni Anemia (kekurangan darah merah) akibat hancurnya sel karena plasmodium.
Anemia kronis pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian dan pada bayi dapat terjadi berat badan tendah, serta pada anak dapat mempengaruhi kecerdasan otaknya.
"Karenanya untuk mencegah sebaiknya melakukan ABC yakni Awas, dan perhatikan faktor resiko, dan cara penularan. Biasakan untuk menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, tidak keluar malam, dan memakai anti nyamuk. Serta Cek darah segera jika mengalami gejala demam berkelanjutan," ucapnya.