5 Penyakit Langka Ini Bikin Penderita Punya Kekuatan Super

Ilustrasi pria merasa tertekan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Biasanya penyakit selalu dihubungkan dengan segala sesuatu yang tidak menyenangkan dan pada kasus yang berbahaya, rentan picu kematian.

IPMG Tegaskan Komitmen Kolaborasi Proses Pendaftaran Obat-obatan Inovatif dan Obat Penyakit Langka

Meski demikian, siapa sangka bahwa ternyata ada beberapa jenis penyakit langka yang justru bisa membuat pengidapnya mendapatkan kekuatan super mirip tokoh-tokoh dalam film X-Men.

Dilansir laman Bright Side, berikut ini 5 jenis penyakit langka yang memberi penderitanya kekuatan super.

Celine Dion Ungkap Tantangan Bernyanyi dengan Stiff Person Syndrome: Seperti Ada yang Mencekikmu

1. Super memori

Namanya Hyperthymesia, penyakit ini memungkinkan seseorang mampu mengingat sejumlah besar pengalaman hidupnya secara detail bahkan sejak ia menginjak usia 1 hari. Di dunia ini hanya ada 60 orang yang didiagnosis Hyperthymesia

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Ciri-ciri pasien Hyperthymesia adalah kemampuannya memberikan penjelasan detail mengenai apa yang mereka lihat dan dengar, pada hari apapun yang telah mereka lewati sepanjang hidup. Tak hanya itu, penderita Hyperthymesia juga mampu mengingat detail isi buku yang pernah mereka baca berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Sayangnya, penderita Hyperthymesia tidak dapat sedikit pun melupakan memori mereka, tentang yang paling buruk sekali pun. Salah satu penderita yang pernah 'buka mulut' dan mengisahkan pengalamannya adalah Rebecca Sharrock, seorang penulis Australia.

Ia ingat bagaimana dia dibungkus dalam selimut merah jambu ketika dia baru berusia 7 hari. Ia juga mengaku dapat mengingat setiap bagian dalam buku Harry Potter tanpa melupakan sepatah dialog pun. Meski nampak seperti 'hadiah pemberian tuhan', namun Rebbeca sering mengeluhkan sakit kepala, susah tidur, dan cepat lelah.

ilustrasi demensia

2. Kebal terhadap rasa sakit

Namanya Cogenital analgesia. Jika setiap orang rentan terhadap sakit, penderita Cogenital analgesia justru 'kebal' terhadap sakit fisik. Anehnya, meskipun disebut langka, namun di sebuah desa di Swedia, penyakit ini bisa menjangkiti 40 orang, mirip penyakit menular. Namun hingga kini tidak ditemukan penyebabnya. Sekilas penderita Cogenital analgesia tidak terlihat seperti orang sakit. Semua biasa-biasa saja, begitu juga soal penampilan. 

Namun saat si pasien mengalami luka misalnya terpotong, tertusuk, terbentur, patah sobek dan lain-lain, tubuhnya sama sekali tidak bisa merasakan hal itu. Bahayanya penderita penyakit ini lama-lama tidak bisa membedakan bahaya, karena mereka merasa tidak terancam dan hilang waspada. Kondisi ini juga rentan dengan kematian karena saat terluka akan berdampak hanya ketika mereka kehabisan darah atau benar-benar tidak mampu berjalan.

Pada anak-anak, kondisi ini lebih berbahaya lagi karena mereka bisa dengan mudah melukai diri saat bermain seperti, merusak kornea mata, memotong lidah, hingga patah tulang.

Ilustrasi kesedihan Khaira.


3. Sangat Jenius

Kondisi ini dikenal dengan Savant Syndrome. Pasien dengan kondisi ini identik dengan gangguan perkembangan saraf. Penderita Savant Syndrome juga mirip seperti autisme dan sindrom Asperger. Orang-orang dengan kondisi ini sangat berbakat dalam musik, lukisan, perhitungan, kartografi, dan membangun model 3D, bahkan tanpa perlu belajar.

Selain itu penderita Cogenital analgesia juga mampu menghitung penggandaan 3 digit angka atau nama hari hingga berpuluh-puluh tahun ke depan.

Stephen Wiltshire adalah salah satu orang yang mengidap Cogenital analgesia. Ia bisa menggambar peta London secara mendetail setelah hanya satu penerbangan di atas kota. Sayangnya, meski sangat jenius, penderita Cogenital analgesia biasanya sangat rendah diri dan sulit berkomunikasi.

Ilustrasi jenius.

4. Kebal terhadap suhu dingin

Jika ada yang kebal terhadap rasa sakit, ternyata ada pula yang kebal terhadap suhu dingin yang ekstrem sekalipun.

Salah satunya pria bernama Wim Hof. Warga negara asal belanda ini sukses membuat para dokter ahli geleng-gelang kepala dengan kemampuannya menahan dingin ekstrem tanpa sehelai pakaian pun. Selain itu Wim juga lolos tes berendam dalam air es selama lebih dari 2 jam.

Wim juga pernah mendaki Gunung Mont Blanc di Eropa yang terkenal dengan sebutan 'gunung putih ganas' yang sulit ditaklukkan karena hawa dinginnya. Wim sukses berlengang tanpa mengenakan apa pun kecuali celana pendek, dan bahkan berenang di bawah bongkahan es.

Spesialis mengklaim dirinya sebagai fenomena yang unik, tetapi Wim sendiri berpikir bahwa kemampuan untuk menahan dingin adalah hasil dari latihannya.

Ilustrasi seorang pria sedang meditasi.

5. Tak punya rasa takut

Kedengaran sederhana memang, namun apa jadinya jika kita tak punya rasa takut terhadap apapun? Kondisi ini dikenal dengan sebutan Urbach Wiethe disease.

Kondisi ini adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan tidak adanya rasa takut. Hanya 300 kasus yang diketahui ada di dunia, dan seperempatnya terjadi di Afrika Selatan. Pasien paling terkenal yang tidak mengenal rasa takut ,adalah seorang wanita Amerika dengan nama S.M. (inisial ini diberikan kepadanya untuk mempertahankan anonimitasnya). 

Peneliti mencoba menakut-nakuti dia dengan cara yang berbeda: mereka memberikan laba-laba dan ular beracun, menunjukkan film horor, dan mengurungnya di rumah-rumah hantu. Semua usaha itu sia-sia.

Selain itu, dirinya juga menceritakan tentang situasi menakutkan yang tidak membuatnya takut, yaitu serangan malam dengan pisau dan kasus kekerasan di rumah, yang setelah itu dia hampir tidak berhasil bertahan hidup. Kepala peneliti menyebut bahwa wanita itu telah kehilangan kemampuan untuk mengevaluasi bahaya.

Ilustrasi berani mengambil risiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya