8 Khasiat Pandan Bagi Kesehatan yang Ternyata Mitos
- Pixabay/pexels
VIVA – Bagi masyarakat Indonesia, daun pandan bukanlah hal yang baru, apalagi dalam bidang kuliner.Â
Selain aromanya yang menggoda, siapa sangka jika daun pandan di beberapa daerah dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan. Salah satunya sebagai penyembuh luka dan penghilang bau, namun benarkah demikian?
Pakar gizi klinis, Dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK menyebut bahwa banyak mitos seputar daun pandan yang beredar di masyarakat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Berikut ini, 8 mitos seputar daun pandan yang banyak dipercaya masyarakat.
1.Rebusan daun pandan turunkan demam
"Mitos ini banyak dipercaya masyarakat, padahal tidak ada hubungannya sama sekali. Salah satu cara turunkan demam adalah harus banyak minum dan kompres," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne 16 April 2017.Â
2. Daun pandan penyegar napas
"Mitos. Meskipun wangi, namun itu hanya bisa berlaku jika ditambahkan dalam, atau sebagai zat pewarna. Kalau untuk penyegar napas tidak."
3. Daun pandan sembuhkan luka bakar
"Luka bakar itu harus selalu dalam keadaan bersih dan steril. Pemberian daun pandan yang tidak steril bisa memperparah lukanya. Selain itu efek langsungnya juga tidak ada."
4. Daun pandan dapat menjadi obat penenang
"Tidak ada kandungan yang menenangkan atau sedatif dalam daun pandan meskipun baunya harum."
5. Atasi tekanan darah dan kolesterol
"Mitos. Kalau sudah terdiagnosis mengidap darah tinggi, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah atur pola makan dan rutin minum obat."
6. Atasi ketombe dan rambut rontok
"Memang ada antioksidan yang membantu netralisir radikal bebas. Namun itu masih dalam tahap penelitian. Pandan memang punya zat anti jamur, tapi sampai sekarang belum ada penelitian yang direkomendasikan."
7. Cegah kanker
"Untuk cegah kanker ada banyak sekali faktornya. Misalnya konsumsi makanan sehat yang berasal dari alam. Sebetulnya bisa menunjang tapi tidak langsung, dan tergantung dosis."
8. Daun pandan bisa atasi rematik
"Mitos. Meskipun ada efek anti inflamsi dan anti radang, namun belum ada penelitian yang merekomendasikan. Misalnya minum berapa banyak untuk membantu redakan rematik."