Idap 4 Penyakit Langka, Wanita Ini Hidup Dalam Kotak Kaca
- Facebook/@Juana Munoz
VIVA – Karena sebuah kondisi medis yang mengancam nyawanya, seorang wanita terpaksa hidup di dalam sebuah ruang kaca selama 13 tahun. Wanita malang itu pun tidak bisa mencium suaminya dan memeluk erat buah hatinya.
Wanita bernama Juana Munoz, berasal dari Cadiz, Spanyol, sangat khawatir jika kelak ia bahkan tidak sempat menimang cucu pertamanya.
Mimpi wanita berusia 53 tahun itu adalah suatu hari ia bisa memeluk orang-orang tercintanya lagi. Dan, mimpinya itu akhirnya bisa terwujud berkat masker debu organik buatan Amerika Serikat.
Tapi untuk saat ini, Munoz, terpaksa harus mengisolasi dirinya di dalam sebuah ruang kaca setinggi 25 meter. Ruang itu selama lebih dari 10 tahun sudah dianggapnya sebagai rumah.
Dilansir dari laman Mirror, para tenaga medis dibuat bingung dengan empat kondisi langka Munoz yang sudah dihadapinya selama 29 tahun. Menurut media Spanyol, kondisi itu meliputi sensitivitas zat kimia, fibromyalgia, sindrom kelelahan kronis, dan tanda-tanda elektrosensitivitas.
Munoz mengatakan, kondisi yang dideritanya itu mulai terjadi tidak lama setelah ia melahirkan anak pertamanya. Di mana ia terkena kontak dengan kotoran di kentang yang terlapisi agen anti kecambah, yang ditanam oleh suaminya.
Munoz saat itu sedang membersihkan kentang di mana matanya mulai terasa gatal, lalu dia garuk, dan mata serta lidahnya mulai membengkak. Sejak itu, kondisinya semakin memburuk dengan cepat.
Munoz sadarkan diri beberapa hari kemudian di ruang perawatan intensif, beruntung masih dalam keadaan hidup.
"Selama bertahun-tahun, Saya menyimpulkan bahwa awal dari segalanya berasal dari keracunan yang saya alami," ujarnya pada media Spanyol, yang diajaknya berkomunikasi melalui sebuah mikrofon di dalam beberapa kantung plastik yang diberikan ke sebuah wadah di dalam ruang kaca.
Sejak istrinya terpaksa hidup di dalam ruang terbatas, Manuel menjadi sumber dukungan terbesar, dan ia pun kini menanam sayuran sendiri sehingga istrinya bisa mengonsumsi makanan organik yang segar.
Pasangan itu kini tengah menanti masker organik tiba dari sebuah rumah sakit di Dallas, sebelum cucu pertama mereka lahir.
"Dalam beberapa minggu, cucu saya akan lahir dan saya tidak tahu apakah bisa menggendongnya pada suatu waktu dalam kehidupan saya. Hal terburuk dari hidup seperti ini bukanlah sakitnya, tapi kerusakan fisik dan psikologi dari ketidakmampuan untuk keluar dan memiliki kehidupan normal dengan orang-orang tercinta," ungkap Munoz.
Munoz juga tengah membuat sebuah kampanye di media sosial yang disebut dengan 'the hug (pelukan)', untuk mendukung orang lain yang juga harus terisolasi dari dunia luar karena kondisi langka yang melumpuhkan kehidupannya.