Benarkah Demam Berdarah Tak Tertangani Bisa Sebabkan Stroke?

Gigitan nyamuk.
Sumber :
  • Pixabay/Nuzree

VIVA – Banyak hal yang dipercaya bisa tingkatkan risiko stroke. Tetapi, siapa sangka bahwa gigitan nyamuk demam berdarah juga bisa memicu risiko stroke.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Baru-baru ini, sebuah studi menemukan bahwa gigitan nyamuk demam berdarah, aedes aegypti membuat tubuh rentan alami infeksi. Bahkan, studi baru dari Medical University Hospital di Taiwan menyebutkan setelah dua bulan digigit, serangan stroke kian mengancam.

Para ahli mengatakan, setiap dokter di daerah endemik demam berdarah harus tahu penyebab nyamuk tersebut memicu stroke. Rupanya karena demam berdarah dengue, pasien memiliki defisit neurologis yang terjadi seketika.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

"Pasien demam berdarah dengue hubungannya erat dengan stroke. Maka dokter di daerah endemik harus menyadari hubungan ini," ujar Kepala Peneliti Chia-Hung Kao dari China Medical University Hospital di Taiwan, dilansir Zeenews.

Ilustrasi orang sakit.

Bisa Berujung Kematian, 3 Hal Ini Wajib Dilakukan untuk Cegah Demam Berdarah

Adapun penelitian yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal itu melibatkan 13.787 pasien. Rata-rata responden berusia antara 31 tahun dan tahun. Mereka pernah mengalami demam berdarah dengue antara tahun 2000 dan 2012.

Hasil studi ini menunjukkan, pasien demam berdarah dengue, pada saat jangka panjang mereka menderita stroke. Risiko stroke sebesar 2,49 kali dalam dua bulan pertama, setelah mereka mengalami infeksi demam berdarah dengue.

"Temuan kami dapat membantu evaluasi risiko klinis dan dapat menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut, mengenai patogenesis stroke yang terkait dengan demam berdarah," terangnya.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024