Usir Sepi dengan Aplikasi Kencan Bukan Solusi, Ini Alasannya

Ilustrasi situs kencan online.
Sumber :
  • www.reuters.com

VIVA – Film baru Love For Sale yang baru rilis 15 Maret 2018 dan dibintangi oleh Gading Marten dan Della Dartyan memberi gambaran tentang hubungan asmara masa kini. Dimana banyak orang akhirnya lari pada aplikasi kencan karena merasa kesepian atau sedih karena ditinggal kekasih. 

5 Pelajaran Hidup di Serial Tinder Swindler, No 3 Sering Terjadi

Namun, apakah aplikasi ini adalah solusi dari kesepian? 

Banyak penelitian menunjukkan bahwa media sosial memang bisa mengurangi efek kesepian, tetapi jika dibarengi dengan interaksi nyata dengan manusia lain. 

Kesalahan Fatal Mencari Pasangan di Aplikasi Kencan

Dari rilis Love for Sale yang diterima redaksi, berikut ini beberapa hal yang akan terjadi saat menjadikan aplikasi kencan sebagai pelarian. 

Bahagia sesaat

Survei: Pria Jomblo Lebih Getol Cari Pacar Selama Pandemi

Kebahagiaan suami istri.

Hampir sama seperti kecanduan, kamu akan merasa bahagia sesaat kalau buka gawai dan mendapati foto kamu dalam 100 like atau 10 match di aplikasi kencan. Tapi, ini adalah perasaan semu, sebab tidak mencerminkan keintiman sama sekali. Jadi, kamu malah berhubungan dengan gawai terus menerus, bukan dengan manusia.

Standar yang tidak realistis

Sebuah penelitian tahun 1955 menunjukkan bahwa punya banyak pilihan malah membuat lebih sulit. Kita malah lebih yakin kalau pilihan kita sedikit. 

Menemukan ribuan pilihan di aplikasi memang membuat mudah, tetapi sesudah berkali-kali kencan masih merasa kesepian sebab tidak menemukan yang diinginkan. Kamu bisa saja kencan dengan lima orang berbeda dalam seminggu, tetapi tetap merasa kesepian.

Ilusi kecocokan

Kencan pertama.

Ada ilusi bahwa jika menemukan yang cocok maka kita akan lebih mudah dipahami, padahal kita semua adalah makhluk rumit yang tidak dengan mudah dipahami orang lain. Belahan jiwa tidak semudah itu ditemukan dengan sekali dua kali bertemu.

Tenggelam dan tersesat

Semakin tenggelam dalam aplikasi kencan, maka mengecek notifikasi dan pesan menjadi seolah rutinitas belaka tanpa getaran cinta sama sekali. Akhirnya waktu habis di balik gawai, membalas pesan dengan sebuah harapan akan menemukan ‘si dia’. Padahal kalau waktu habis di luaran sana bisa jadi ada belahan jiwa yang lebih berkualitas.

Menemukan harapan palsu

Ilustrasi berhubungan seks.

Semakin singkatnya perhatian membuat tak ada waktu lagi untuk one night stand, alias berhubungan seks dengan singkat sekali saja. Maka pengguna aplikasi kencan memotong lagi istilah yang sensual itu menjadi cuma half night stand, alias tidak sampai sehari semalam. 

Ini semua karena kesibukan kerja dan aktivitas yang tidak memungkinkan untuk semalam suntuk kencan lalu pergi. Jadi, hanya bercinta lalu pergi begitu saja tanpa tidur semalam. Nah, makna seperti apa yang bisa didapat dari hubungan seperti ini?
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya