Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, Ini Efeknya pada Tubuh

Kawah di puncak Gunung Ijen.
Sumber :
  • BNPB

VIVA – Gunung Ijen di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, kembali mengeluarkan gas beracun pada. Gas beracun itu turun ke pemukiman warga di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen. Dampaknya, ratusan warga terpapar gas beracun tersebut dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Masih Ada 1 Juta Meter Kubik Material Vulkanik di Hulu Gunung Marapi Berpotensi Banjir Lahar

Menurut Kepala Pusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, ada 178 warga yang terdampak dan 30 warga jiwa terpapar gas beracun.

Gunung berapi umumnya mengeluarkan beberapa jenis gas beracun. Gas yang banyak menyebabkan dampak paling fatal adalah karbon monoksida (CO).

Stasiun GAW Umumkan Hasil Pemantauan Terkini Kadar Gas Beracun Erupsi Gunung Marapi

Dilansir dari laman Harvard Health Publishing, keracunan CO merupakan penyakit fatal yang muncul ketika seseorang menghirup CO. Sekali terhirup, CO akan terbawa dari paru-paru ke dalam aliran darah, di mana CO akan menempel pada molekul hempglobin yang biasanya membawa oksigen.

Oksigen tidak bisa berjalan dalam molekul hemoglobin yang sudah tertempel CO. Seiring dengan paparan yang terjadi terus menerus, gas tersebut akan membajak lebih banyak lagi molekul hemoglobin dan darah secara perlahan akan kehilangan kemampuannya untuk membawa oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda.

Diduga Menghirup Gas Beracun, Dua Pekerja Tewas di Dalam Sumur

Warga Terdampak Gas Beracun Gunung Ijen

Tanpa oksigen yang cukup, sel manusia akan kehabisan napas dan mati, khususnya pada organ vital seperti otak dan jantung. CO juga bisa bertindak sebagai racun langsung yang mengganggu reaksi kimia internal sel.

Beragam Efek

Gejala yang ditimbulkan oleh keracunan CO tergantung pada seberapa banyak konsentrasi CO yang ada di lingkungan, lamanya waktu terpapar, dan kondisi kesehatan seseorang.

Jika Anda terpapar kadar CO yang sangat tinggi dalam ruangan berventilasi buruk, Anda bisa mengalami sakit kepala, sesak napas, perubahan kepribadian, perilaku emosional yang tidak normal atau perubahan emosi yang ekstrem, kelelahan, malaise (rasa sakit secara umum), pusing, sempoyongan atau sudah berjalan, mual dan muntah, napas cepat, nyeri dada, dan detak jantung cepat atau tidak teratur.

Tanpa penanganan yang cepat, Anda bisa kehilangan kesadaran, kejang, mengalami koma, dan berpotensi meninggal dunia. Kematian hanya dari beberapa menit paparan hingga konsentrasi tinggi atau paparan satu jam hingga kadar rendah. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya