Makanan Kaleng Ternyata Bisa Tahan Hingga 2 Tahun
- Pixabay
VIVA – Banyak orang percaya dengan adanya tanggal kadaluwarsa yang tertera pada kemasan makanan, minuman atau produk konsumsi lain. Mereka tak akan mengonsumsi jika sudah lewat tanggal tertera.
Kecuali pada formula untuk bayi, ternyata masa kedaluwarsa bukanlah yang tertera pada kemasan. Berdasar Perserikatan Makanan Kemasan, seperti dilansir laman Today, makanan kaleng yang disimpan dalam suhu stabil, akan mencapai batas maksimal kualitasnya setidaknya dua tahun setelah diproduksi. Warna dan tekstur mungkin berubah setelah itu.
Banyak faktor yang ikut berpengaruh dalam membuat makanan kaleng bisa tahan lama dan dalam kondisi baik, salah satunya adalah menyimpan dalam suhu 75 derajat atau lebih rendah.
Ron Giles, Direktur Kualitas Goya Food Inc, mengatakan bahwa industri makanan kaleng lebih memilih menggunakan tanggal 'best by' dibanding tanggal kadaluwarsa.
"Makanan kaleng tidak kadaluwarsa pada tanggal tertentu. Tidak bisa mengatakan makanan kaleng baik di satu hari dan tidak baik di hari lainnya. Makanan kaleng di vakum. Tidak adanya oksigen membantu memperpanjang usia simpan dari makanan kaleng," jelasnya.
Tanggal 'best by' di sisi lain mengindikasikan kapan konsumen mulai memperhatikan penurunan kualitas. Seperti contoh, warna makanan, tekstur atau bahkan rasa.
Konsultan NBC Nutrisi, Bonnie Taub-Dix mengatakan, bahwa tanggal tersebut mungkin juga ada penurunan nilai nutrisi. Tapi meski demikian, perlu waktu bertahun-tahun untuk itu terjadi.
Secara umum, makanan yang lebih mengandung asam akan kadaluwarsa lebih cepat. Makanan dengan lebih banyak pH dasar akan bertahan lebih lama dibanding sayuran atau buah kaleng. Tapi perlu diingat, kualitas penyimpanan adalah faktor penentu terbesar dari keamanan makanan kaleng.
Hal lain yang perlu diketahui adalah, kaleng biasanya diberikan lapisan di bagian dalamnya, agar logam dari kaleng tidak mengontaminasi makanan. Jadi jika bagian luar kaleng penyok, bisa sangat mungkin bagian dalamnya ikut rusak dan berbahaya, karena bakteri bisa tumbuh dan munculnya gas di dalam kaleng yang membuat kaleng menggembung.
Untuk menjaga makanan kaleng lebih aman, simpan sesuai tanggal kadaluwarsa atau urutan pembelian.
"Saat menyimpan kaleng, barang yang lebih baru ada di bagian lebih belakang dibanding yang lama," kata Mandy Enright, ahli diet di New Jersey.