Sering Minum Pakai Sedotan Bisa Bikin Bibir Keriput
- Pixabay/pexels
VIVA – Minum dengan sedotan dipercaya bisa melindungi gigi dari paparan kuman dan bakteri yang ada pada gelas restoran. Memang, studi yang dilakukan beberapa dekade lalu menunjukkan bahwa minum menggunakan sedotan bisa mengurangi risiko gigi rusak dan bolong.
Namun, para ahli kini memperingatkan bahwa hal di atas hanyalah mitos. Mereka mengatakan sedotan punya efek yang sedikit dalam melindungi gigi dari kerusakan serius dan menggunakan sedotan justru bisa lebih berbahaya.
Dilansir laman Daily Mail, para ahli mengatakan bahwa minum menggunakan sedotan bisa membuat kulit di sekitar mulut mengalami penuaan dini.
"Ketika Anda minum dengan sedotan Anda akan mengerucutkan bibir dalam gerakan repetitif yang sama dengan perokok dan seiring waktu hal ini bisa meningkatkan formasi keriput di sekitar mulut," ujar dokter gigi kosmetik New York, Amerika Serikat, Dr. Lana Rozenberg.
Hal ini disebabkan orang yang sering menggunakan sedotan berulang kali menggerakkan otot orbicularis oris, yang mengelilingi mulut yang terbuka. Ini akan menyebabkan garis yang dalam di sekitar mulut.
"Mengontraksikan otot-otot ini bisa membuat garis-garis parales halus di sekitar mulut yang semakin dalam seiring penuaan kulit," ujar Dr. Sonam Yada, direktur medis dari Juverne, sebuah klinik medis di New Delhi, India.
Lebih lanjut, sebuah studi di tahun 2015 yang diterbitkan di Cell Research mengungkapkan bahwa perokok cenderung memiliki kerutan di sekitar mulut karena terus menerus mengerucutkan bibi untuk menghisap rokok.
Banyak orang meyakini bahwa menggunakan sedotan bisa melindungi gigi dari minuman yang meninggalkan noda seperti kopi dan wine, tapi beberapa ahli mengatakan hal itu bukan yang terjadi.
Dokter gigi di California, Dr. Mark Burhenne mengatakan bahwa gagasan minum melalui sedotan bisa mengurangi dampak terkena minuman berwarna, yang didukung oleh beberapa dokter gigi, sangat tidak benar.
"Lain kali Anda minum dengan sedotan, cobalah untuk menyadari jika Anda merasa minuman dari sedotan itu mengenai gigi atau tidak," ujar Burhenne.
Sementara itu, Dr. Paul Sussman dari Center for Cosmetic Dentistry menambahkan, minum menggunakan sedotan tidak mengurangi risiko gigi berlubang.
Dia mengatakan, cairan yang bergula atau asam tetap bersentuhan dengan gigi, jadi plak tetap bisa terbentuk dan memicu gigi berlubang jika Anda tidak melaksanakan praktik kebersihan gigi dan mulut.
Sebuah laporan dalam General Dentistry edisi tahun 2005 menemukan bahwa sedotan bisa meningkatkan risiko gigi rusak dan berlubang jika orang sering mengarahkan cairan ke area tertentu di dalam mulut.
Selain itu, setiap hisapan minuman melalui sedotan bisa menarik udara, yang bisa menyebabkan perut kembung dan kram.
"Ketika Anda minum melalui sedotan, Anda juga menghisap udara dengan cairan yang juga menyebabkan kembung dan gas," jelas Rozenberg.