Risiko Jika Ibu Hamil Tak Rajin Kontrol Gula Darah
- Pixabay/Unsplash
VIVA – Menjaga kesehatan dengan cermat, perlu dilakukan ibu hamil. Tak hanya untuk memastikan kondisi tubuhnya sehat, tapi juga meyakinkan agar keadaan janin dalam kandungannya tidak mengalami masalah apa pun.
Salah satu yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan adalah memeriksakan diri secara berkala dan menjalani tes gula darah. Tes gula darah ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gula darah dalam keadaan normal atau tidak.
Kadar gula darah yang di atas normal membuat ibu hamil terancam diabetes. Memang, pada umumnya pengidap diabetes mampu menjalani kehamilan dengan normal. Namun, kadar gula darah pada tubuhnya harus tetap terjaga dan terkontrol dengan baik.
"Diabetes tak terkontrol itu bisa sebabkan bahaya pada ibu. Kondisi ini bisa sebabkan peningkatan preeklampsia atau peningkatan tekanan darah tinggi. Kalau semakin tidak terkontrol, bisa memicu kejang," ujar spesialis Obgyn, dr. Murthy Mutmainah Sp.OG., kepada VIVA beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, bahaya serangan struk hingga jantung juga turut meningkat pada ibu hamil yang gula darahnya tak terkontrol. Kondisi gula darah yang meningkat hingga angka 500, berisiko memasuki level bahaya.
"Komplikasinya bisa struk dan serangan jantung. Ada kondisi gula darah yang sudah mencapai 300 sampai 500, itu dinamakan ketoasidosis diabetikum, kondisi ini sudah benar-benar enggak terkontrol gula darahnya," kata dia.
Bahaya dari tingginya kadar gula darah selama masa kehamilan itu menghadapkan ibu pada risiko kematian. Untuk itu, dr. Murthy menegaskan pentingnya menjaga gula darah selama proses kehamilan.
"Risiko itu bisa menimpa pengidap diabetes yang hamil mau pun sedang tidak hamil. Maka, harus menjaga dan kontrol gula darah di tubuhnya agar berbagai risiko penyakit itu bisa dicegah dan dihindari," terang dr. Murthy.