Semua Merek Ada Mikroplastik, Masih Amankah Diminum?
- VIVA/Zahrotustianah
VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyelidiki air mineral dalam kemasan. Itu dilakukan setelah ada laporan adanya serpihan mikroplastik pada hampir semua merek air minum kemasan yang dijual di Inggris.
WHO menyampaikan keprihatinannya tentang efek yang berpotensi berbahaya dari partikel plastik terhadap kesehatan masyarakat. Demikian seperti dikutip dari laman Independent yang dimuat pada 15 Maret 2018.
Pengujian yang dilakukan di Universitas Negeri New York di Fredonia menemukan, sebagian besar dari 259 botol air, dari 11 merek berbeda yang dijadikan sampel oleh peneliti, telah terkontaminasi mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang berasal dari berbagai sumber seperti kosmetik, pakaian, proses industri, bahan kemasan.
Dalam penelitian itu, para ilmuwan menemukan rata-rata 10 partikel plastik per liter air, masing-masing lebih besar dari rambut manusia. Hasil temuan dilaporkan di jurnal Scientific Reports.
Sementara itu, WHO menekankan, saat ini belum ada bukti bahwa mikroplastik menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia. Namun pihaknya akan terus memantau situasi dalam waktu yang cukup lama.
Bruce Gordon, koordinator untuk pekerjaan global WHO mengenai air dan sanitasi, mengatakan kepada BBC News bahwa pertanyaan utama terkait isu mikroplastik ini adalah apakah (mengonsumsi) partikel plastik dalam jumlah kecil bisa memiliki efek yang merugikan.
"Ketika kita memikirkan komposisi plastik, apakah mungkin ada racun di dalamnya, sampai sejauh mana mereka membawa unsur berbahaya, apa yang diakibatkan partikel itu jika berada di dalam tubuh kita. Sama sekali belum ada penelitian tentang itu," kata Gordon.
"Kami biasanya memiliki batas aman. Namun untuk menentukan batas aman itu sendiri kita harus punya alasan mendasar bahwa hal ini memang berbahaya," ujarnya menambahkan.
Juru bicara Otoritas Keamanan Pangan Eropa menyampaikan, berdasarkan evaluasi terhadap paparan mikroplastik pada makanan dan minuman, mustahil itu dapat menyebabkan bahaya bagi konsumen.
"Mikroplastik diketahui telah begitu menyebar di lingkungan sekitar, baik di daratan dan perairan. Oleh karena itu meski ditemukan dalam makanan, tapi itu tidak berarti bahwa ini berbahaya. Kami akan menilai informasi yang muncul mengenai mikroplastik dalam makanan dan minuman," ujarnya menambahkan.
Hasil yang tidak ditunjukkan dari penelitian adalah dari mana partikel plastik ini berasal. Tapi diduga sebagian besar berasal dari proses pengolahan dan pengemasan, walaupun beberapa mungkin berasal dari sumber air itu sendiri.
"Apa yang kita tahu adalah bahwa mikroplastik ada di lingkungan sekitar kita, dan mereka terakumulasi. Mereka berada di rantai makanan dari lautan kita (garam) dan sekarang kita juga tahu mereka juga termasuk di dalam air kemasan kita." (mus)