Dampak Stres ke Otak Picu Stroke Hingga Ukuran Mengecil
- Pixabay
VIVA – Sudah banyak diteliti bagaimana buruknya dampak pada tubuh akibat stres yang melanda. Bahkan, otak juga mengalami perubahan akibat stres yang terus menerus terjadi.
Otak akan mulai berubah saat rasa cemas menghampiri. Apalagi, stres yang melanda hingga berhari-hari, tentu memicu dampak bahaya pada otak. Berikut deretan dampak bahaya pada otak akibat stres dikutip dari laman Reader's Digest.
1. Sulit belajar
Stem sel di dalam hipokampus biasanya akan terus berkembang ke dalam neuron. Hipokampus sendiri merupakan struktur penting untuk belajar dan mengingat. Saat kondisi stres kronik melanda, stem sel tersebut berubah menjadi oligodendrocytes. Di mana, kondisi itu membuat sel-sel di otak kesulitan berkomunikasi dan tidak lagi saling berkoneksi.
2. Risiko stroke lebih banyak
Kadar stres yang signifikan dapat meningkatkan risiko stroke. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke, lebih dari 6 ribu partisipan berusia 45 sampai 84 tahun menjawab kuesioner terkait kadar stresnya.
Setelah di follow up sekitar 11 tahun lamanya, mereka yang memiliki angka stres yang tinggi, 59 persennya berisiko mengalami stroke akibat stres yang dipicu oleh berbagai masalah seperti kesehatan, keuangan dan hubungan percintaannya.
3. Depresi meningkat
Stres kronis dapat mencegah neuron baru muncul di hipokampus otak. Sehingga, kondisi tersebut sangat membuat tubuh rentan mengalami depresi.
4. Otak mengecil
Rasa cemas yang berdampak dari kehilangan tempat tinggal, perceraian, hingga kematian orang tersayang dapat membuat area abu-abu di otak mengecil. Area tersebut berada di bagian medial prefrontal, di mana berfungsi untuk mengontrol diri dan emosi. Maka, kadar stres yang dialami akan semakin meningkat seiring menurunnya fungsi area otak tersebut