Tak Cuma Aqua Ini Daftar Air Mineral Terpapar Mikroplastik

Ilustrasi air kemasan
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Sebuah penelitian soal kandungan mikroplastik dalam 90 persen dalam air minuman kemasan yang dijual bebas masih menimbulkan keresahan.

Bahaya Mikroplastik Jika Masuk ke Dalam Tubuh

Beberapa waktu lalu, sebuah studi yang dilakukan ilmuwan yang berbasis di State University of New York di Fredonia bersama jurnalisme Orb Media, menganalisis 259 botol dari 19 lokasi di sembilan negara, dengan 11 merek yang populer di masyarakat termasuk di Indonesia. 

Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata air mineral tersebut mengandung 325 partikel plastik (mikroplastik) dalam setiap liter airnya. Tak hanya menyampaikan hasil studi, Orb Media juga merilis nama-nama produk air mineral kemasan yang positif mengandung mikroplastik. 

Tips Memilih Air Minum dalam Kemasan yang Aman

Merek-merek itu mencakup taraf internasional, berikut ini di antaranya.

Aquafina (Produk PepsiCo)
Dasani (Produk Coca-Cola)
Evian (Produk Danone)
Nestle Pure Life (Produk Nestle)
San Pellegrino

Ada Bahaya Mikroplastik di Galon Guna Ulang?

Adapun merek taraf nasional meliputi:

Aqua (Produk Danone - Indonesia)
Bisleri (Produk Bisleri Internasional - India)
Epura (Produk PepsiCo - Meksiko)
Gerolsteiner (Produk Gerolsteiner Brunnen - Jerman)
Minalba (Produk Grupo Edson Queiroz - Brasil)
Wahaha (Produk Hangzhou Wahaha Group - China)

Adapun jumlah partikel plastik di botol-botol air kemasan cukup beragam. Aqua Danone dari Indonesia, misalnya, memiliki 4.713 partikel plastik per liter. Kemudian, Nestle Pure Life mengandung 10.390 partikel plastik per liter. Evian memuat 256 partikel plastik per liter, San Pellegrino mempunyai 74 partikel plastik per liter.

Air mineral.

Dilansir laman Guardian, merespons temuan ini beberapa pihak air mineral telah mengonfirmasi. 

Nestlé mengkritik metodologi penelitian Orb Media, yang mengklaim dalam sebuah pernyataan kepada CBC bahwa teknik menggunakan pewarna merah Nil dapat "menghasilkan kesalahan positif".

Sementara itu, pihak Coca-Cola mengatakan kepada BBC bahwa metode filtrasi yang dilakukannya cukup ketat, meski demikian Coca-cola mengakui adanya serat plastik yang digunakan untuk produksi botol, "mungksin saja terbawa saat produksi dengan tingkat produksi tinggi."

Juru bicara Gerolsteiner mengatakan bahwa perusahaan tersebut juga tidak dapat mengesampingkan plastik yang masuk ke air kemasan dari sumber udara atau dari proses pengepakan. Ia mengatakan bahwa konsentrasi plastik dalam air dari analisis mereka sendiri lebih rendah daripada yang diizinkan dalam produk farmasi.

Danone mengklaim bahwa studi Orb Media menggunakan metodologi yang "tidak jelas". Asosiasi Minuman Amerika yang menggunakan tagline keutamaan kualitas keamanan pada kemasannya ini mengatakan bahwa ilmu pengetahuan seputar mikroplastik baru saja muncul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya