Sederet Mitos Susu yang Jarang Diketahui

Ilustrasi susu.
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Susu disukai hampir semua orang karena kandungannya yang bermanfaat baik bagi tubuh. Namun, tak sedikit informasi yang beredar terkait susu dan ternyata hanya isapan jempol semata.

BSILHK Ajak Ratusan Siswa Belajar tentang Industri Susu, Lingkungan, dan Konservasi Air

Mulai dari informasi terkait pilihan jenis susu skim sebagai jenis produk terbaik hingga efek susu yang memicu sistem pencernaan menjadi bermasalah. Nah, agar mendapatkan informasi yang sesuai, berikut fakta dan mitos yang sebaiknya Anda ketahui, seperti dikutip dari laman Reader's Digest.

Mitos: Susu skim pilihan susu paling sehat

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Fakta: manfaat kesehatan dari produk susu yang rendah lemak berpotensi besar. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi produk susu full-fat, tidak berpotensi lebih besar mengalami penyakit jantung dan diabetes dibanding mereka yang mengonsumsi susu rendah lemak. Sebab, asam lemak di dalam produk susu ternyata memberi efek kenyang lebih lama.

Mitos: Susu memperparah flu

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Fakta: produk susu tidak akan memperparah kondisi flu. Mereka yang mengonsumsi susu saat flu, tidak sediki tpun mengalami batuk lebih banyak atau flu yang makin parah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi susu.

Ilustrasi flu berat.

Mitos: konsumsi susu memperkuat tulang

Fakta: Studi menemukan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi suplemen kalsium atau yang mengonsumsi pola makan tinggi kalsium, memiliki peluang yang sama mengalami fraktur tulang dengan yang hanya mengonsumsi sedikit kalsium. Untuk memperkuat tulang, disarankan rutin berolahraga yang merangsang keseimbangan seperti yoga atau tai chi.

Mitos: Banyak orang tidak mampu mencerna produk susu dengan baik

Fakta: tubuh dapat beradaptasi untuk menolerir produk susu. Bahkan, mereka yang memiliki kesulitan mencerna laktosa, tidak berdampak begitu besar dengan porsi kecil dari susu yang dikonsumsi, apalagi saat mengonsumsinya ditemani dengan makanan ringan.

"Dosis untuk susu atau produk laktosa biasanya hanya satu gelas. Jika tubuh mengonsumsi secara rutin, maka tubuh biasanya akan terbiasa mencerna, meski Anda menunjukkan tanda mengalami intoleransi laktosa sebelumnya," ujar ahli gizi, Dennis Savaino.

Mitos: susu adalah sumber kalsium terbaik

Fakta: ragam jenis minuman memiliki kadar yang harus ditoleransi. Cukup 30 persen kalsium dalam satu gelas per hari, maka itu sudah menjadi kadar batasan konsumsi kalsium. Tapi, sumber kalsium bisa didapat dari minuman lain selain susu, seperti jus jeruk dan susu kedelai.

Ilustrasi susu.

Mitos: semua produk susu memiliki vitamin dan mineral yang sama

Fakta: susu dan yogurt memiliki nutrisi lebih banyak dibanding keju dan krim. Keju sendiri memiliki kandungan lebih baik dari krim karena mencakup kalsium dan protein, namun tidak memiliki vitamin sebanyak yang ada di susu. Jadi, setiap produk susu memiliki kandungan yang berbeda-beda. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya