Langka, Pasien ALS seperti Stephen Hawking Bisa Hidup Lama

Stephen Hawking.
Sumber :
  • Facebook/Jaime Travezan

VIVA – Kematian ilmuwan Stephen Hawking menyita perhatian dunia. Stephen diketahui bertahan cukup lama dari penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yakni lebih dari 50 tahun.

Deretan Ramalan Ilmuwan tentang Kiamat

Seperti diketahui, 50 persen penderita ALS hanya hidup selama empat tahun setelah didiagnosis. Berbeda dengan ilmuwan Stephen Hawking yang sudah memiliki peluang hidup 13 kali lebih banyak dari penderita ALS kebanyakan.

Dilansir dari laman Seeker, Rabu, 14 Maret 2018, Hawking bertahan dengan ALS hingga usianya mencapai 76 tahun. Selama itu pula, Hawking terus menghasilkan karya-karya luar biasa di bidang sains.

5 Ilmuwan Tidak Percaya Tuhan, Anggap Primitif dan Takhayul

Karya pertama Hawking di tahun 1970 dibuat bersama koleganya, Roger Penrose. Mereka mengajukan sebuah teori baru mendeskripsikan Big Bang dan bagaimana alam semesta bermula sebagai suatu singularity. Bertahun-tahun setelahnya, Hawking banyak berkolaborasi dengan para peneliti dengan menghasilkan teori fisika modern, seperti relativitas dan quantum.

Namun, Hawking juga tidak bisa menghindari peningkatan efek ALS pada tubuhnya. Hawking harus merasakan serangan penyakit tersebut di saraf motorik yang memicu penurunan kemampuan otot-otot di tubuhnya.

4 Ilmuwan Mempengaruhi Dunia, Bukan Hanya Stephen Hawking

Eddie Redmayne dan Stephen Hawking.

Perlu dipahami, ALS merupakan penyakit degeneratif saraf yang progresif, berdampak pada sel saraf otak dan spinal cord. Sehingga, saraf-saraf motorik di tubuh akan diserang dan mengakibatkan kondisi otot mengalami kelemahan. Otak pun secara perlahan mengalami kehilangan kontrol akan kemampuannya mengendalikan otot.

Semakin lama kondisi itu memicu otot mengalami kematian dini. Maka, tak heran ALS dikaitkan dengan potensi hidup yang hanya mencapai tiga tahun, dan hanya 10 persen penderitanya yang bisa hidup lebih dari 10 tahun lamanya. Berbeda dengan Hawking yang mampu menjalani hidup dengan mengidap ALS selama lebih dari 50 tahun lamanya.

Tidak ada yang mengetahui pasti bagaimana dan mengapa Hawking bisa menjalani durasi hidupnya yang lama sebagai penderita ALS. Uniknya, Hawking pernah memberi jawaban inspiratif terkait penyakitnya tersebut.

"Konsentrasi pada ketidakmampuan Anda jangan sampai mencegah hal-hal baik yang bisa dilakukan. Dan jangan sesali ketidakmampuan itu. Jangan sampai kehilangan semangat, terutama dalam kondisi secara fisik," ucapnya dalam sebuah kesempatan.

Ilustrasi saraf otak

Pusat Neuromuscular Pertama di Indonesia, Tangani Penyakit Saraf dan Otot yang Langka

Ahli saraf, fisioterapis, serta profesional kesehatan lainnya sering kali bekerja dengan pasien untuk mengelola hingga mengobati gangguan neuromuskular melalui pengobatan

img_title
VIVA.co.id
23 Juni 2024