Rehat Ketika Deadline Mampu Tingkatkan Daya Fokus
- inmagine
VIVA – Kepenatan sudah menjadi hal yang selalu dihadapi setiap hari, khususnya bagi para pekerja di kota-kota besar. Apa pun yang dilakukan, penat akibat beban pekerjaan yang tinggi bukan suatu hal yang bisa dihindari lagi.
Tapi jangan salah menganggap bahwa banyaknya pekerjaan dengan tuntutan deadline yang mepet membuat Anda menjauhkan pikiran untuk relaks. Padahal, meluangkan waktu sejenak saja untuk menenangkan diri di tengah padatnya pekerjaan sangat penting dilakukan.
"Otak ini ibarat komputer yang kalau banyak program dibuka jadi lemot. Otak juga sangat canggih dan fleksibel. Tapi kalau kebanyakan beban bisa lelah dan penat," ujar psikolog klinis Tara Adidty De Thouars kepada VIVA di Jakarta..
Cara paling sederhana untuk melepaskan penat ini adalah mengambil break atau rehat sejenak, agar otak bisa kembali dioptimalkan.
Perlunya mengambil istirahat sebentar saja dari pekerjaan yang menumpuk ternyata sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian.
Dari penelitian Danzinger diketahui bahwa jeda sejenak bisa meningkatkan kemampuan kita dalam mengambil keputusan. Jeda di tengah kegiatan apa pun dapat membuat keputusan yang dihasilkan lebih reasonable dan objektif.
Penelitian tersebut dilakukan dalam sebuah persidangan di pengadilan, di mana keputusan pengadilan tanpa jeda dengan yang menggunakan jeda, hasilnya jauh berbeda. Jeda sekitar 2-3 kali dalam persidangan, membuat keputusan yang diambil lebih reasonable dan objektif.
Selain itu, berbagai penelitian neurologi juga membuktikan bahwa jeda sebentar bisa memunculkan pikiran atau ide-ide kreatif baru. Jeda membuat otak bisa me-recharge atau segar kembali, sehingga akan muncul yang dikenal dengan istilah 'Aha moment'.
"Karena saat break mencegah blocking di otak. Otak yang terlalu banyak informasi membuat jadi tidak bisa berpikir, jadi harus setop dulu, karena kalau tidak ide kreatif tidak akan muncul," kata Tara.
Penelitian lain dari University of Illinois mengatakan, jeda sejenak bisa meningkatkan motivasi. Caranya sederhana, dengan mematikan atau deaktivasi otak sejenak, kemudian mengaktivasinya lagi sehingga membuat kita lebih termotivasi dan bisa melanjutkan pekerjaan.
Tara menjelaskan, saat kita mengejar target, otak depan kita yang bekerja. Jika otak depan ini tidak beristirahat, kita bisa kehilangan motivasi untuk melanjutkan tugas. Selain itu, penelitian lain juga mengatakan jika jeda sejenak bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, yang tentunya sangat diperlukan untuk kita tetap produktif. (ase)