Jadi Aktor Porno Ternyata Tak Seasyik Kelihatannya
- Pixabay.com/Geralt
VIVA – Banyak yang mungkin berpikir menjadi bintang porno laki-laki itu mudah. Dalam benak banyak orang tentu menyenangkan melakukan hubungan seks dan dibayar.
Tapi kenyataannya jauh dari semua itu. Menjadi aktor porno ternyata lebih sulit ketimbang menyenangkan. Seperti dilansir dari Cracked, Lance Hart, mantan bintang porno sekaligus pornografer ini menguak alasan mengapa menjadi bintang porno sama sekali tidak menyenangkan.
Tidak Menyenangkan Difilmkan
Seks yang normal ialah antara dua orang yang saling menikmati tubuh masing-masing. Sedangkan porno tentang terlihat tepat di depan kamera, dan itu berarti harus melakukan pose artistik untuk adegan tertentu, sehingga akan melelahkan.
Misalnya saja pada saat adegan oral seks. Untuk tuntutan gambar, alat vital laki-laki kadang dimasukkan ke dalam mulut perempuan hingga sangat dalam ke tenggorokan. Jika melihat hal ini hanya menyiksa perempuan, itu keliru. Bagi aktor porno, melakukan adegan ini juga sangat menyiksa mereka.
Adegan Seks Ganda
Meski Lance Heart mengaku seorang laki-laki tulen, dia kerap dituntut melakukan adegan gay dengan pria lain. Dia mengatakan, melakukan adegan porno dengan lawan jenis dan gay memiliki standar pengujian infeksi menular seksual (IMS) yang berbeda.
Laki-laki saat beradegan dengan lawan jenis sering tidak memakai kondom, namun pengujian IMS ini ketat dan memberikan jaring pengaman di sekitar alat vital kepada para bintang pornonya. Sementara untuk adegan dengan gay, mereka selalu memakai kondom untuk adegan anal. Setiap produksi film anal mesti menjalani standar superekstra ketat untuk pengujian infeksi menular seksual.
Sulit Ereksi
Di banyak film mungkin terlihat mudah melihat bintang porno ereksi. Tapi tidak seperti kenyataannya. Menurut Lance, ereksi didukung 90 persen oleh mental, sehingga biasanya Anda perlu rileks. Dan bagian pertama untuk merasa rileks adalah menerima situasi dan tidak stres.
Sementara pada adegan porno, aktor dituntut untuk segera ereksi sesuai dengan kebutuhan pengambilan gambar. Beberapa bahkan juga kerap menggunakan viagra dan obat-obatan lain.