Tertawa Sampai Terpingkal-pingkal Berujung Nyawa Melayang
- unsplash
VIVA – Tertawalah Anda sebelum tertawa itu dilarang? Ya, tentunya ungkapan ini tidak asing bagi Anda. Tertawa memang menyehatkan karena dipercaya sebagai obat mujarab untuk mengembalikan semangat dan membuat pikiran lebih fresh.
Namun, apa jadinya jika Anda tertawa tapi berlebihan? Pada abad ketiga sebelum Masehi, seorang filsuf dari Yunani yang bernama Chrysippus, tewas karena efek tertawa berlebihan. Ia tertawa terbahak dan terpingkal-pingkal ketika melihat keledainya diberi minum anggur hingga mabuk.
Ternyata, tidak hanya sedih yang berlebihan saja yang dapat menimbulkan kematian. Nyatanya, hati yang gembira hingga tertawa berlebihan bisa mengakibatkan kematian juga. Salah satu efek berbahaya yang ditimbulkan jika Anda tertawa tanpa kendali adalah timbulnya aneurisma otak tanpa anda sadari.
Mengapa demikian? Aneurisma terjadi akibat pelebaran pembuluh darah arteri yang akan terjadi ketika otak dan sistem pernapasan kita tidak mampu mengendalikan hormon adrenalin dari efek tertawa. Dalam kasus yang biasa terjadi, aneurisma akan pecah akibat tekanan yang terdapat pada tengkorak ketika tertawa.
Lantas, bagaimana penjelasan ahli medis terkait tertawa yang berlebihan? Bagaimana batas tertawa yang normal dan apa saja yang perlu menjadi perhatian kita saat sedih dan bahagia?
Saksikan tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne untuk memperoleh jawaban dari dr. Johan Akbari, Sps, hari ini Selasa, 13 Maret 2018 pukul 13.00 WIB.
Sedang di luar ruangan dan tak bisa menonton? Anda bisa juga mengakses tayangannya melalui live streaming di laman VIVA.co.id, pilih kanal VLIX, tvOne, atau langsung klik link ini.