Jika Anda Ingin Menangis di Kantor, Ini Aturannya
- Freewallpaper
VIVA – Menangis adalah hal lumrah yang dialami setiap orang ketika menghadapi kondisi tertentu. Tak hanya ketika mengalami kesedihan, menangis juga kerap dilakukan orang-orang yang mengalami hari buruk atau bahkan bahagia.Â
Keinginan menangis bisa timbul di mana saja, tak terkecuali di kantor. Menurut survei Anne Kreamer dalam bukunya berjudul It's Always Personal: Navigating Emotion in the New Workplace, 41 persen wanita menangis di kantor, sementara pria hanya sembilan persen.
Perseteruan rekan kerja, kehilangan jabatan, hingga saat kinerja menurun, membuat keinginan menangis bahkan tak terhindarkan. Padahal menangis di lingkungan kerja cenderung menimbulkan stigma negatif hingga berdampak menurunnya citra seseorang.
Chris Edmons, psikolog dan pendiri The Purposeful Culture Group, bersama peneliti lainnya membuat sebuah penelitian yang berhubungan dengan menangis. Dilansir laman Huffingtonpost, ia menyebutkan bahwa ada cara-cara tertentu yang harus dilakukan saat ingin menangis di hadapan publik. Berikut ini saran-saran mengenai apa yang bisa Anda lakukan ketika terpaksa harus mengucurkan air mata tak terbendung di tempat kerja.
Menjauh dari meja
Berikan waktu untuk diri sendiri marah, ini merupakan cara mengatur kemarahan. Karena menghabiskan waktu menahan airmata hanya akan menguras energi untuk membangun dan mengekspresikan pikiran.Â
Istirahat sejenak
Pertimbangkan untuk mengambil sedikit waktu, seperti beberapa jam atau izin untuk hari itu saja, tergantung pada situasi yang dihadapi. "Kamu yang paling tahu batasanmu," kata Lynn Taylor, pakar hubungan tempat kerja dan penulis Tame Your Terrible Office Tyrant: How to Manage Childish Boss Behaviour & Thrive in Your Job.Â
Tampil lebih baik
Jika termasuk orang yang emosional dan  mudah menangis, coba untuk memperlihatkan kemampuan lebih baik (untuk mengendalikan emosi).Â
Dan bagi orang yang menemukan rekan kerjanya menangis di kantor, lakukanlah hal berikut ini;
Sesuaikan dengan mood mereka
Jangan mengatakan "semangat" lebih baik katakan,"Aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan," dan tawarkan untuk menemani. Seperti mengatakan "Apa ada sesuatu yang bisa aku lakukan," atau "Apa kamu ingin sendiri atau ingin aku tinggalkan sendiri?" dan perhatikan nada bicara saat mengatakan ini.Â
Hargai keinginan mereka untuk mendapat ruang
Tergantung di mana kita melihat mereka menangis. Jika di kamar mandi, mereka mungkin ingin sendiri, berbeda jika mereka memang menghampiri. Cara terbaik untuk membantu adalah tawari makan siang bersama dan jika diminta, tawarkan beberapa solusi dari masalah yang dihadapi.Â
Bagi atasan, coba untuk memahami, memberi simpati
Jika kamu adalah bos, latihlah kolega untuk tidak takut berbagi dan mendengarkan apa yang sedang dihadapi dengan lainnya, terutama jika memiliki pekerja yang sedang menghadapi masalah kesehatan atau keuangan. Berikan waktu untuk mendengar jika karyawan memiliki reaksi emosional sementara.