Ngeri, Ini yang Terjadi Jika Organ Hati Tertimbun Lemak
- tergemes.com
VIVA – Apa jadinya jika hati tertimbun banyak lemak? Bisa Anda bayangkan, hati yang memiliki fungsi penting bagi tubuh akan berkurang kinerjanya saat tertutup lemak.
Dalam medis kondisi tersebut dikenal dengan Perlemakan Hati. Kondisi tersebut terjadi ketika lemak dalam organ hati menumpuk hingga lebih dari 5-10 persen dari berat total organ tersebut.
Penyakit dengan nama lain steatosis ini kebanyakan diderita oleh orang-orang berusia antara 40-60 tahun. Kebanyakan kasus perlemakan hati tidak menimbulkan gejala apa pun pada penderita dan bahkan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada organ hati. Namun jika diabaikan akan memicu sirosis atau menurunnya fungsi hati untuk mensortir racun-racun yang masuk ke dalam tubuh.
Spesialis penyakit dalam dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH menyebut bahwa meskipun terkait lemak, namun bukan hanya orang gemk saja yang rentan terkena perlemakan hati, namun juga seseorang yang memiliki tubuh kurus dan proporsional.
"Orang gemuk resiko tinggi alami perlemakan hati. Faktanya, 60-70 persen orang gemuk memiliki potensi tersebut. Tapi perlu diingat, tak selalu orang gemuk, orang kurus juga bisa kena," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Jumat 9 Maret 2018.
Lebih lanjut Irsan menyebut konsumsi banyak makanan berlemak juga tidak bisa disalahkan karena kini pemicu utama perlemakan hati justru konsumsi gula tinggi.
"Zaman sekarang justru makanan manis menjadi penyebab tertinggi. Padahal jika dibandingkan, gula, glukosa, fruktosa itu justru jauh lebih berbahaya. Kami menyebutnya penyakit masa depan," ujarnya.
Selain itu pada orang kurus pemicunya pun tak selalu soal lemak, namun konsumsi alkohol atau tingginya kadar trigliserida.
"Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang dibawa dalam aliran darah dan juga merupakan zat yang disimpan di dalam jaringan sebagai hasil dari konversi sebagian besar jenis lemak di dalam tubuh."
Trigliserida yang ada dalam darah manusia tidak hanya berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, melainkan juga dari hasil produksi yang dilakukan sendiri oleh tubuh sebagai sumber energi.