Tak Perlu Obat, Genggaman Tangan Saja Mampu Redakan Nyeri

Ilustrasi pasangan berpegangan tangan.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Tak sedikit yang memilih obat-obatan untuk meredakan nyeri. Namun, siapa sangka, menggenggam tangan merupakan cara ampuh untuk meredakan nyeri.

Perempuan Berisiko Dua Kali Lipat Kehilangan Semangat Kerja Akibat Stres

Dilansir dari laman Medical Daily, studi terbaru dari peneliti di University of Colorado Boulder dan University of Haifa, menemukan bahwa semakin banyak empati yang diberikan seseorang pada pasangannya, semakin banyak gelombang otak mensinkronisasi dan membuat rasa nyeri di tubuh terasa mereda. Faktanya, gelombang otak mampu mensinkronisasi suatu hal, hanya dengan kehadiran seseorang yang disayang tanpa adanya sentuhan fisik.

Peneliti studi ini, Pavel Goldstein, menjelaskan bahwa ide penelitian ini dilihat usai proses kelahiran anaknya. Di mana, ia menyadari pentingnya menggenggam tangan sang istri yang mampu meredakan nyeri saat proses melahirkan berlangsung.

Kaget! 30 Persen Pekerja Keuangan Indonesia Stres Berat, Apa Penyebabnya?

Dalam studi tersebut, Pavel melibatkan 22 pasangan di usia 23 hingga 32 tahun yang sudah bersama minimal satu tahun lamanya. Kemudian, peneliti meminta mereka untuk duduk selama dua menit dengan berdampingan tanpa menyentuh, berdampingan dengan menggenggam tangan, dan duduk di ruangan berbeda sambil aktivitas otak mereka dianalisa dengan elektroensefalografi (EEG).

Ilustrasi berpegangan tangan.

Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko

Skenarionya ditambah dengan pasangan wanita yang menjadi subjek nyeri dengan diberikan rasa sakit sedang di area lengannya. Hasil studi itu menunjukkan, menggenggam tangan ternyata membuat otak mampu mengontrol rasa sakit yang dirasakan.

Penelitian sebelumnya juga menemukan, sentuhan fisik mampu membuat seseorang merasa lebih dipahami, serta membuat otak membuat mekanisme penghargaan dengan mengaktifkan pereda nyeri. Rata-rata, intensitas nyeri yang dirasakan akan menurun hingga 34 persen.


 

Pekerja sektor keuangan yang alami stres kerja rentan terhadap sejumlah masalah

Pekerja Sektor Keuangan di Indonesia Alami Stres, Ini 3 Faktor utamanya

Banyak pekerja yang terpaksa bekerja lebih lama atau menambah jam kerja di luar jam kerja normal mereka dengan membawa pekerjaan itu ke rumah untuk menyelesaikan tugasnya

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024