Sulit Bernapas, Ini Gejala Awal FIbrosis Paru yang Mematikan

Ilustrasi batuk
Sumber :

VIVA – Pernahkah Anda merasakan sesak napas, lalu disertai batuk? Banyak orang mengira bahwa gejala sesak napas dan batuk adalah gejala penyakit yang sepele. Padahal itu bisa saja bagian dari gejala penyakit IPF atau Idiopathic Pulmonary Fibrosis atau Fibrosis Paru.

5 Gejala Masih Menetap Pada Pasien COVID-19 Usai Sembuh

IPF merupakan penyakit paru-paru langka yang tidak dapat disembuhkan. Kondisi tersebut membuat para penderitanya kekurangan oksigen di dalam tubuh sehingga membuat kinerja tubuh perlahan menurun. Selain itu ironisnya rata-rata penderita IPF akan sulit bertahan hidup lewat dari 2-5 tahun saja.

Ketua Kelompok Kerja Intertitial Lung Disease Dr. Sita Andarini, PhD, Sp.P(K) mengatakan bahwa IPF memiliki gejala yang tidak spesifik sehingga pihak dokter pun sulit untuk memastikan apakah seseorang terkena IPF atau tidak. 

Sembuh dari COVID-19, Pria Perokok Ini 11 Kali Masuk ICU

Gejala tersebut meliputi sesak napas berlebihan, batuk berlebihan dan terjadi terus menerus. Selain itu penderita juga merasakan pusing, cepat lelah, sampai menurunnya berat badan. Penyakit ini lebih rentan menyerang laki-laki dengan berusia di atas 55 tahun. 

"Gejala utama IPF berupa sesak napas dan batuk berlebihan terus menerus sehingga pihak medis pun sulit untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Namun salah satu cara pasti mengetahuinya adalah dengan melakukan CT Scan paru-paru," ucapnya kepada VIVA d Jakarta.

Ribuan Mantan Pasien Virus Corona Terancam Gangguan Fibrosis Paru

Kanker paru-paru.

Ia juga menjelaskan salah satu alasan mengapa IPF ini lebih dominan menyerang laki-laki berusia lanjut karena terkait pola hidup merokok, dan lebih sering melakukan aktivitas di luar ruangan sehingga lebih sering terkena paparan polusi. 

IPF ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan pertambahan usia. Pada kondisnya, luka paru-paru akan terus menyebar semakin bertambahnya usia, selain itu pada usia lanjut tubuh akan kesulitan melakukan proses regenerasi sehingga sisa luka akan menutupi alveoli. Pada kondisi itu paru-paru tidak dapat menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Selain mematikan, IPF termaksud jenis penyakit yang mematikan, karena hingga saat ini masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan atau memperpanjang masa hidup pasien.

Yang bisa diberikan dokter adalah obat yang mengurangi rasa sakit, dan gejala yang ditimbulkan oleh IPF. Sehingga penderita bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan mengonsumsi obat.

Pneumonia atau infeksi paru-paru.

"Hingga saat ini belum ada faktor pasti pemicu IPF ini, karenanya langkah utama mencegah IPF adalah pola hidup yang baik, jauhi rokok dan udara berpolusi. Apabila sudah terjadi tanda-tanda berikut yang tak kunjung sembuh sebaiknya langsung memeriksakan ke dokter, dan melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan CT-Scan paru-paru," ucapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya