Cedera Saat Olahraga, Bolehkah Diurut?
- Pixabay/ Andreas
VIVA – Olahraga secara rutin sudah menjadi gaya hidup kaum urban, tak sekadar menjalankan pola hidup sehat, olahraga rutin juga dilakukan untuk menjaga kebugaran. Namun, ketika pertama kali memulai kegiatan olahraga, tak jarang akan mengalami keram atau bahkan cedera otot.
Kegiatan olahraga seperti lari, berenang, hingga fitnes memang berpotensi cedera. Keseleo, keram, hingga salah urat merupakan cedera yang seringkali dialami saat berolahraga.
Meski terkesan sederhana, ternyata cedera saat olahraga jika dibiarkan bisa berakibat serius. Lalu bagaimana mengatasinya?
Spesialis kesehatan dan olahraga dr. Veranika Darmidy, Sp.KO mengungkapkan soal mitos dan fakta seputar cedera saat berolahraga.
Cedera akan hilang jika digosokkan minyak panas?
"Mitos. Tidak semua cedera membutuhkan terapi panas, mesti diketahui dulu jenis cederanya. Kita harus bisa bedakan ini cedera akut atau keram. Kalau ada otot yang sobek lebih baik dikompres dengan es, jika itu keram boleh dengan terapi panas," ujarnya dalam talkshow AYO HIDUP SEHAT tvOne Selasa 6 Maret 2018.
Pada beberapa kasus, misalnya ada yang menggunakan semprotan dingin seperti es untuk meredakan cedera otot yang sobek, dikatakan Veranika, itu boleh dilakukan asal jangan dalam kondisi keram.
Penderita obesitas rentan cedera saat olahraga
"Fakta. Jadi untuk orang obesitas ada pilihan olahraga yang aman. Kalau olahraga berlebih yang tumpuannya di lutut, kemungkinan besar lutut akan kena. Ganti dengan cara lain yang low impact contohnya bersepeda, berenang, dan jalan itu relatif aman," tuturnya.
Cedera saat olahraga bolehkah ke tukang urut?
"Mitos. Saat cedera kita tidak tahu apa yang terjadi, apakah itu keseleo atau ada otot yang sobek. Kalau otot sobek tidak boleh langsung diurut, apalagi di area sobeknya karena bisa menyebabkan arthritis atau peradangan. Sebaiknya atasi dulu cederanya baru bisa ke tukang urut," ujar dia.