Cermati Gejala Awal Anak Terpapar Penyakit Langka
- Pixabay/woodypino
VIVA – Di Indonesia, penyakit langka dialami oleh kurang lebih 120 jiwa. Angka tersebut dominan terdeteksi pada mereka yang berusia anak-anak.
Suatu penyakit dikatakan langka jika dialami kurang dari 2000 orang di suatu negara. Di Indonesia, angkanya yang masih sangat minim, tapi bukan berarti bisa disepelekan.
"Biasanya 50 persen terdeteksi ketika masa anak-anak. Ada yang sejak bayi, ada juga yang terdeteksi saat sudah berusia di tengah-tengah," ujar spesialis anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp. A (K), di IMERI FKUI, di Jakarta, Rabu 28 Februari 2018.
Gejala yang muncul seringkali menyerupai penyakit lain. Tapi, satu hal yang pasti, Damayanti menegaskan adanya penurunan atau kemunduran pada kemampuan anak secara tiba-tiba.
"Bayi biasanya nggak ada masalah, begitu mulai 2 tahun bermasalah, ketahuan kok mundur, dari yang awalnya main-main ,kok gak bisa, nah itu juga salah satu gejala yang musti dilihat. Anak yang tadinya gak papa trus tiba-tiba mundur, nah itu harus dicari penyebabnya," tegasnya.
Namun, jarang para orangtua yang memahami bahwa kemunduran gejala tersebut terjadi secara bertahap. Di sini, orangtua harus peka terhadap kebiasaan anak yang mulai berbeda dari normalnya.
"Kalau anak lahir normal trus dikasih ASI hari ketiga, kelima nggak sadar, nah itu gejalanya, Ini pasti ada kelainan. Dia musti dapat makanan khusus, gak bisa dengan susu biasa. Kedua, anak yang sudah pintar, sudah bisa jalan trus tiba-tiba mundur lagi itu adalah gejalanya."
Jadi, orangtua perlu jeli dalam memantau tumbuh kembang anak.