Selaput Lidah Berwarna Abu-abu, Tak Selalu Gejala Difteri
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Salah satu gejala atau tanda paling umum seorang yang suspect difteri ialah bercak putih abu-abu pada selaput lidah. Namun menurut dokter spesialis anak Dave Anderson dari Siloam Hospital Asri, gejala tersebut tidak selalu karena difteri.
"Tidak pasti difteri kalau selaput putih, makanya untuk memastikan kita perlu sorot tenggorok atau pemeriksaan. Lalu yang dicurigai dianggap suspect kemudian diterapi," ungkap Dave saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu 28 Februari 2018.
Karena itu, itu Dave menjelaskan, perlu juga memahami gejala difteri lainnya, selain tentunya dengan tetap memeriksakan hal tersebut ke dokter.
Lebih lanjut Ia juga mengungkapkan bahwa gejala difteri lainnya, ialah demam yang tidak terlalu tinggi sekitar 38 derajat celcius.
Waspadai gejala difteri, seperti batuk dan demam.
"Kemudian disertai batuk sakit menelan suaranya serak dan muncul selaput berwarna putih ke abu-abuan tadi, setelah muncul dia meluas kemudian bisa menyumbat saluran pernapasan."
Hal tersebut jika dibiarkan akan semakin dalam dan membesar sehingga mengganggu saluran pernapasan. Ini juga nantinya akan mengganggu saluran pernapasan dengan sesak napas dan suara napas seperti mengorok.
"Bila itu terjadi artinya berbahaya, dan perlu tindakan bantuan. Bila tertutup sama sekali terpaksa dengan melubangi lehernya agar udara bisa masuk trakeostomi. Gangguan ini penyebab kematian pada difteri," ungkapnya.
"Masalahnya pada kondisi begini sudah bisa menularkan. Apalagi kalau pada anak mereka tidak aware dengan orang sakit."
Sebab itu, dia menyebut bahwa pentingnya untuk melakukan pencegahan dengan pemberian vaksin atau imunisasi.
"Karena kalau sudah kena, susah. kalau terkena bukan hanya membahayakan dirinya tapi juga sekitarnya," ungkap dia.