Marak Pelakor, 8 Alasan Berselingkuh Ini Harus Diwaspadai

Ilustrasi selingkuh.
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Istilah pelakor atau perebut laki orang saat ini marak digunakan, dan seringkali digunakan sebagai julukan untuk mereka para wanita yang menjadi selingkuhan dari pria beristri.

Sah! Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah, Netizen: Pelakor Versi Syariah

Belakangan, semakin banyak kasus pelakor jadi viral di dunia maya. Namun, tak sedikit yang belum memahami di balik alasan timbulnya kondisi tersebut.

Dipaparkan psikolog sosial, Dylan Selterman, kasus perselingkuhan bisa terjadi karena banyak hal. Meski suami atau istri telah bersikap baik dan tanpa melakukan kesalahan, hal itu pun bisa saja terjadi. Dylan menambahkan, penting untuk memahami motivasi kuat di balik perselingkuhan yang dilakukan pasangan.

Sempat Alami KDRT Depan Anak, Istri Labrak Suami Sedang Selingkuh di Tempat Umum

Berdasarkan studi yang dilakukannya, terdapat delapan alasan paling mendasar di balik terjadinya perselingkuhan. Berikut alasan kuat di balik ketidaksetiaan pasangan dirangkum dari laman Today.

1. Kurang mencintai

Viral! Bule Santai Nonton Penggerebekan Pasangan Mesum di Depan Mata

Adanya perasaan bahwa pasangan bukan lagi menjadi yang satu-satunya. Tidak ada lagi perasaan cinta atau bahkan sudah tidak ada lagi rasa. Ini biasanya dipicu oleh hubungan yang membosankan. Kurangnya rasa cinta menjadi alasan sangat kuat untuk pasangan berselingkuh.

2. Keinginan seksual

Merasa kurang puas dengan kehidupan seks dalam suatu hubungan, membuat pasangan tidak lagi tertarik. Kemungkinan juga, pasangan menginginkan hal baru dalam kehidupan seks yang ternyata tidak bisa Anda berikan.

3. Tidak dihargai

Pasangan yang kurang mendapatkan perhatian biasanya akan terpacu untuk berselingkuh. Di sini pasangan akan merasa kurang dihargai.

4. Kondisi tertentu

Mungkin saat sedang berada dalam kondisi berlibur, mabuk, atau stres berat, kemudian dipadukan dengan keinginan untuk mengeksplorasi diri secara seksual, memicu perselingkuhan menjadi semakin rentan. Tak hanya itu, di usia 29, 39, dan 49, menjadi dekade baru yang membuat diri menginginkan pencapaian akan sesuatu yang baru.

5. Keinginan baru

Dengan moto hidup "Hidup hanya Sekali", mungkin menjadi pemicu untuk melakukan hal baru secara seksual. Di tambah, keinginan untuk mencobanya dengan banyak pasangan lain juga turut menimbulkan perselingkuhan.

6. Minim komitmen

Tidak adanya visi masa depan dengan pasangan, membuat perselingkuhan rentan terjadi. Spesifikasi yang lebih detail dibutuhkan untuk membuat pasangan merasa berkomitmen dalam sebuah hubungan.

7. Kepercayaan diri rendah

Tidur dengan orang lain selain pasangan resmi, terkadang membuat diri merasa lebih baik. Hal ini yang membuat kepercayaan diri semakin meningkat di diri pasangan yang tidak didapatkan dalam pernikahannya.

8. Kemarahan

Adanya perselingkuhan yang terlebih dahulu dilakukan oleh pasangan, memotivasinya untuk membalas dendam. Kemarahan akan hal ini memicu perselingkuhan semakin banyak terjadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya