Tips Bebas Mabuk Saat Perjalanan Jauh
- tvOne
VIVA – Perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam baik di darat, laut, maupun udara seringkali menyebabkan pusing dan mual, bahkan hingga muntah. Kondisi ini dikenal dengan mabuk perjalanan atau dalam istilah asing disebut dengan motion sickness.
Kondisi ini tentunya bisa membuat ketidaknyamanan dan perjalanan pun menjadi terganggu. Sehingga banyak orang mencari berbagai upaya untuk menghindarinya, seperti menutup pusar dengan koyo. Namun, menurut dr. Johan Akbari, SpS, cara ini adalah mitos yang tidak memberikan efek sama sekali pada rasa mabuk di perjalanan.
"Hubungannya hanya sugesti saja pada pusat hipotalamus, sehingga keluar endorfin yang menyeimbangkan serebrum atau otak kecil untuk tidak mengeluarkan zat mual atau muntah," ujar Johan dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Jumat 16 Februari 2018.
Kondisi mabuk perjalanan juga bisa dipicu karena perut yang kosong. Karena, dr. Selfiyanti Bimantara, MKes, Sp.THTKL menjelaskan, lambung yang kosong membuat asam lambung akan naik, dan ketika asam lambung ini naik maka akan memperberat gejala mabuk perjalanan.
Untuk itu, Johan menyarankan untuk meminum air jahe hangat ketika perut kosong. Dengan meminum air jahe hangat, asam dari lambung ini akan berkurang dan merangsang hipotalamus mengeluarkan endorfin yang menimbulkan rasa enak sehingga mual berkurang.
Tapi, hindarilah mengonsumsi minuman berkarbonasi saat perjalanan jauh. Sebab, soda bisa membuat asam lambung menjadi meningkat dan memperparah gejala mabuk perjalanan.
Jika Anda merencanakan perjalanan jauh dan rentan mengalami mabuk perjalanan, Johan menyarankan tidur yang cukup. Kurang tidur menyebabkan asupan oksigen di dalam tubuh berkurang sehingga berisiko menyebabkan pusing. Makan sebelum pergi juga penting, tapi hindarilah konsumsi makanan yang mengandung gas tinggi karena bisa memicu mabuk.
"Makanan yang mengandung gas tinggi seperti soda, brokoli, sup kembang kol, itu juga memperberat keluhan," kata Selfiyanti. (mus)