Pare, Manfaatnya Tak Sepahit Rasanya

Sayur pare rica-rica pedas.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang

VIVA – Pare atau paria adalah sayur buah yang masuk family cucurbitaceae atau keluarga labu-labuan. Rasanya yang sangat pahit dikarenakan kandungan senyawa momordicin yang ada pada daging buahnya. Meski terasa pahit, namun pare diyakini masyarakat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

3,7 Juta Orang Indonesia Alami Kebutaan, Jangan Abaikan Perih dan Banyak Keluarkan Air Mata

Menurut the Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, pare biasa digunakan untuk mengobati atau mencegah kanker, infeksi dan masalah pencernaan.

Sumber lain mengatakan, pare juga bermanfaat untuk diabetes, cacingan, demam, bisul, disentri amuba, wasir dan bronchitis. Bahkan, Profesor Lee Huang dari New York University mengatakan, salah satu kandungan pare mampu menekan penyebaran virus HIV/AIDS.

Begini Penjelasan KPK soal Manajemen Rumah Sakit yang Bikin Klaim BPJS Fiktif Bakal Dijerat Pidana

Bukan hanya buahnya, daun pare bahkan juga dapat bermanfaat. Daun pare tersebut mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A, B1 dan C.

Demi Sembuhkan Adik, Putra Asri Welas Bercita-cita Jadi Dokter! Kisah Inspiratif yang Getarkan Hati

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut soal manfaat kesehatan pare, saksikan Ayo Hidup Sehat, Kamis, 15 Februari 2018 pukul 13.00-14.00 WIB di tvOne, dengan narasumber Dr. Dian Permatasari, SpGK, M.Gizi.

Selain pare, dalam acara yang dipandu oleh dr Vito Damay, SpJP(K), M.Kes, FIHA, FICA dan dr. Sheila Salsabila, BMedSc ini, akan dibahas pula katarak. Penyakit tersebut adalah kekeruhan pada lensa mata yang mengganggu penglihatan, sehingga cahaya yang masuk tidak dapat menembus sampai ke retina dan akibatnya penglihatan menjadi kabur atau buram.

Penyakit mata katarak ini terjadi secara progresif tanpa adanya rasa sakit. Jika tidak segera di atasi penyakit mata katarak ini akan mengakibatkan kebutaan. Butuh waktu bertahun-tahun bagi katarak untuk berkembang dan mulai mengganggu aktivitas penderita.

Pada awalnya mata yang terkena katarak akan terlihat seperti mata normal yang sehat. Namun, ketika beberapa lapisan putih sudah muncul, maka katarak akan lebih terlihat. Lapisan-lapisan putih yang terus menumpuk pada bagian mata akan menyebabkan katarak. Dan ketika semakin parah, katarak dapat memengaruhi warna dan membuat benda-benda yang dilihat sedikit berwarna kuning sampai kecoklatan keruh.

Katarak sering memengaruhi kedua mata, tapi jarang dengan keparahan yang sama. Nah, sebelum katarak mengganggu aktivitas, ada baiknya Anda mengetahui lebih jauh cara menangani katarak bersama narasumber dr Vito Damay, SpJP(K), M.Kes, FIHA, FICA dan dr. Sheila Salsabila, BMedSc.

Ilustrasi penderita mata katarak

Hati-hati, Sinar UV Ternyata Bisa Sebabkan Katarak

Refraksionis Optisien, Arifiandi, AMd.RO, menjelaskan debu-debu yang ada di sekitar kita dapat mengganggu kesehatan mata. Termasuk sinar UV yang ternyata memicu katarak.

img_title
VIVA.co.id
11 Oktober 2024