Cara Jitu Bebas Stretchmark Saat Hamil
- Pixabay/Unsplash
VIVA – Stretchmark merupakan masalah umum yang dihadapi hampir semua wanita yang hamil. Meski timbul di area tertutup, tetap saja kemunculan stretchmark mengurangi keindahan kulit.
Menurut ahli dermatologi, dr. Kevin A. Maharis, BMedSc, DipDerm, stretchmark merupakan perubahan biologi dalam tubuh yang disebabkan karena banyak faktor. Salah satunya adalah perubahan hormon yang mendadak, kemudian terjadi peregangan di kulit.
"Peregangan ini terjadi dengan sangat cepat sehingga kolagen yang dibentuk tidak bisa menyeimbangi perubahan kulit ini, sehingga tidak sesuai, dan terjadilah stretchmark," ujar Kevin, belum lama ini.
Selain itu, lanjut Kevin, stretchmark bisa disebabkan inflamasi saat peregangan kulit terjadi. Memang tidak ada satu faktor pasti yang menyebabkan timbulnya stretchmark.
Namun demikian, ada cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan stretchmark. Salah satunya adalah cara pemakaian handuk setelah mandi.
"Mengeringkan badan setelah mandi tidak boleh keras atau kasar, karena abrasi dari handuk yang digosok keras ini bisa memperparah stretchmark," ujar Kevin.
Saat kulit terasa gatal, sebaiknya hindari menggaruk dengan keras. Kemudian, mengoleskan pelembap atau emolien juga cukup membantu saat peregangan kulit terjadi. Karena saat kulit meregang, minyak atau emolien akan membuat friksi teredam dan stretchmark bisa diminimalkan.
"Apabila stretchmark sudah terjadi, bisa menggunakan krim derivat vitamin A, atau retinoic acid, retinol, dan AHA yang bisa mengurangi stretchmark," kata Kevin.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat-obat tersebut tidak boleh secara bebas, harus ada supervisi dari dokter. Dan, tidak boleh digunakan saat hamil maupun menyusui.
Jika penggunaan obat dirasa kurang memberikan hasil yang memuaskan, perawatan dengan laser bisa dilakukan pada stretchmark yang parah. Tapi, perawatan ini hanya bisa dilakukan saat sudah melahirkan.
Karena itu, menurut Kevin, mencegah stretchmark sejak awal akan lebih baik. (art)