5 Bahaya Mengintai di Balik Aplikasi Kencan

Ilustrasi situs kencan online.
Sumber :
  • www.reuters.com

VIVA – Aplikasi kencan kerap dijadikan alternatif mereka yang kesepian untuk mencari kawan atau jika beruntung bisa bertemu jodoh melalui aplikasi itu. Berdasar survei yang dilakukan tahun 2013 di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 77 persen pengguna smartphone menganggap bahwa alat genggam pintar mereka itu penting untuk mencari belahan jiwa.

Kesalahan Fatal Mencari Pasangan di Aplikasi Kencan

Sebanyak 15 persen orang dewasa bahkan mengakui bahwa mereka menggunakan aplikasi kencan online setidaknya sekali. Pengguna aplikasi kecan online seperti Tinder, dan aplikasi lain yang serupa pun semakin tinggi. Bahkan diperkirakan pada tahun 2040 nanti, 70 persen manusia mencari kencan lewat online.

Kenapa orang mau saja mencari kencan lewat aplikasi? Waktu adalah jawabannya. Aplikasi ini menghemat waktu dan jarak. Selain itu, pilihan yang tersedia jauh lebih banyak. Membaca profil orang lebih cepat, daripada harus sengaja keluar rumah untuk mencari. 

Survei: Pria Jomblo Lebih Getol Cari Pacar Selama Pandemi

Tapi, bagi yang baru pertama kali menggunakan aplikasi seperti ini atau serupa lainnya, berhati-hatilah saat mulai melakukan interaksi jangan mudah terbuai.

Terinpirasi dari film Love For Sale yang akan tayang 15 Maret nanti, waspadai lima bahaya dibalik serunya aplikasi kencan, seperti dalam rilis Publicist berikut:

Perempuan dari Negara Muslim Kencan Lewat Tinder, Siapa Takut?

1. Penuh kebohongan 

Tidak semua orang jujur ketika mendeskripsikan dirinya di profil aplikasi kencan. Mereka akan berusaha menampilkan diri sendiri yang paling bagus. Penelitian pada 1000 pengguna aplikasi kencan mengungkapkan bahwa 53 persen pengguna mengaku berbohong untuk profil mereka.

Bahkan sebanyak 20 persen wanita memasang foto diri ketika masih muda. Jumlah ini lebih banyak pada pria, yakni 40 persen.

2. Mudah diselewengkan 

Salah satu masalah besar kencan lewat aplikasi adalah adanya sebagian pengguna yang hanya mencari seks. Maka ini menjadi "racun"yang sulit ditolak. Memang ada yang benar- benar mencari cinta, tapi bisa jadi kamu yang mencari cinta malah ketemunya sama yang mencari seks saja. Lebih parah lagi, ada juga penipu di aplikasi seperti ini.

3. Keamanan data pribadi
 
Soal ini memang penting, setidaknya bagi mereka yang sadar bahwa data pribadi di ponsel mereka diambil pemilik aplikasi. Ditambah lagi, bertukar pesan lewat aplikasi kencan online, kamu bisa jadi memberikan nomor telepon, bahkan alamat tempat tinggal pada orang yang baru dijumpai.

Tidak menutup kemungkinan ada kejahatan terjadi. Jangan sampai saking ngebetnya punya pacar, sampai melupakan keamanan data diri. 

4. Hubungan tidak tahan lama 

Apa benar dari aplikasi seperti ini bisa menemukan cinta? Penelitian dari Michigan State University, mengungkapkan bahwa 28 persen hubungan yang diawali dari kenalan lewat online akan putus di tahun pertama, daripada mereka yang bertemu langsung pertama kali di dunia nyata. Bahkan jika menikah karena aplikasi, kemungkinan cerai meningkat tiga kali lipat. 

5. Lebih pemilih 

Terlalu sering menggunakan aplikasi kencan membuat kamu lebih pemilih berdasarkan penampilan orang. Hal ini diungkapkan oleh Association of Psychological Science di Amerika Serikat. Tentu ini tidak sehat, apalagi jika standar hanya fisik dan melihat "kesempurnaan" saja. Hubungan macam apa yang awalnya murni dari ketertarikan fisik saja? 
 

Film Tinder Swindler

5 Pelajaran Hidup di Serial Tinder Swindler, No 3 Sering Terjadi

Tinder Swindler adalah serial dokumenter yang tayang di Netflix sejak 2 Februari 2022. Serial ini banyak mengisahkan pelajaran yang penting bagi kehidupan manusia.

img_title
VIVA.co.id
8 Februari 2022