Payudara Besar Lebih Berisiko Terkena Kanker?
- Pixabay/pexels
VIVA – Ukuran payudara disebut-sebut mampu memicu tingginya risiko kanker. Dari informasi yang beredar, kanker lebih sering mengintai mereka yang memiliki payudara berukuran besar.
Faktanya, kanker tidak melihat ukuran payudara tiap individu. Namun, masih banyak pertanyaan, mengapa mereka yang memiliki payudara besar cenderung berisiko lebih tinggi terhadap kanker?
"Orang yang payudaranya kecil, lebih mudah deteksi dini. Sekecil apapun benjolannya, teraba dengan cepat. Jadi bisa diketahui dengan cepat dan tidak terlambat ditangani," ujar Spesialis Bedah Onkologi RS Mitra Kelapa Gading, dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk., dalam rilis World Cancer Day PT. Kalbe Farma, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa 6 Februari 2018.
Mereka yang cenderung memiliki payudara ukuran besar, sulit mendeteksi benjolan yang masih ukuran kecil. Dengan begitu, cenderung ditemukan saat kankernya sudah memasuki stadium tinggi.
"Peluang terkena kankernya sama antara payudara kecil dan besar. Hanya saja, payudara besar lebih sulit mendeteksi benjolan kecil, sehingga ditemukannya saat sudah besar dan di stadium 3 atau 4, sudah menyebar juga," ungkapnya lagi.
Walta menyarankan, mereka yang memiliki payudara besar harus lebih rajin lakukan deteksi dini sendiri. Selain itu, mereka juga bisa melakukan USG jika mencurigai adanya risiko kanker.
"Yang payudara besar, pada usia atas 40 tahun, harus rajin mammografi. Bisa juga melakukan USG untuk melihat adanya perubahan pada payudara," paparnya.