Konsumsi Terasi yang Aman untuk Penderita Darah Tinggi
- tvOne
VIVA – Terasi merupakan bumbu masakan yang memiliki banyak penggemar di Tanah Air. Rasa gurih dari ikan dan udang yang menjadi bahan bakunya, menghadirkan sensasi nikmat di lidah. Apalagi, jika dipadukan dengan rasa pedas cabai dan asam dari tomat, hingga menjadi sambal, sangat cocok sebagai teman makan nasi dan lalapan.
Tetapi, bagi penderita hipertensi, sebaiknya berhati-hati saat mengonsumsi terasi. Bukan dilarang, hanya saja perlu mempertimbangkan dampak yang berpotensi ditimbulkan. Mengingat, bahan baku terasi itu bukan murni ikan dan udang, tetapi ada campuran garam yang salah satu unsurnya adalah natrium (Na).
Demikian, seperti penjelasan dr. Marya W. Haryono, M.Gizi, SpGK., dalam acara Ayo Hidup Sehat yang tayang di tvOne, Rabu 31 Januari 2018. "Orang yang darah tinggi, boleh enggak makan terasi, Dok?" tanya Reinita Arlin, pembawa acara.
Kemudian dijawab oleh Marya, "Proses pembuatan terasi ini kan dicampur garam untuk mengawetkan, dan garam mengandung Natrium." Kandungan Natrium dalam tubuh orang yang mengidap darah tinggi tak boleh berlebihan, karena dapat memicu kenaikan tekanan darah. Natrium juga merupakan faktor utama yang menyebabkan penyakit kronik seperti jantung, strok, dan kerusakan ginjal.
Selain mengandung garam, menurut Marya, pada terasi juga terdapat monosodium glutamat, zat yang sama pada penyedap rasa (mecin). Sama seperti garam, penderita hipertensi juga perlu mewaspadai mecin.
Jadi, untuk penderita darah tinggi, bukan sama sekali dilarang makan terasi, tapi, "Harus hati-hati, makannya jangan banyak-banyak," kata Marya. (asp)