Cara Mudah Deteksi Kanker Usus Besar
- Pixabay/Elionas2
VIVA – Hari Kanker Sedunia 2018 diperingati pada hari ini, Rabu 31 Januari 2018. Kasus kanker usus besar atau kanker kolorektal, masih terus bertambah setiap harinya. Hal ini dipicu oleh ketidakpahaman masyarakat untuk deteksi dini pada jenis kanker tersebut.
Kanker usus besar, banyak dialami oleh masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Padahal, jika ingin lebih peka pada tubuh Anda, perubahan akibat kanker kolorektal ini dapat dikenali sejak dini.
Untuk mencegah kanker usus besar, setiap orang bisa melakukan kronoskopi, yang bisa dilakukan pada orang-orang di atas 50 tahun. Atau Anda bisa melakukan pemeriksaan dini pada diri sendiri dengan memeriksa tinja, apakah ada darah samar atau tidak.
"Saat melakukan deteksi dini, juga kenali gejala yang dikeluhkan. Misalnya periksa tinja sendiri saat buang air besar, apakah ada darah samar," ujar Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo SpPd-KHOM, saat press conference Hari Kanker Sedunia 2018 di gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Rabu 31 Januari 2018.
Selain dari tinja yang samar, Anda juga harus mengenali gejala kanker usus besar yang membuat kondisi tubuh tidak nyaman. Biasanya ini cenderung terlihat pada pola buang air besar yang tidak lagi terasa wajar.
"Pola buang air besar berubah (kadang tinja encer atau kadang padat dan keras). Ada perdarahan di dubur hingga tinja berdarah saat buang air besar. Belum lagi perut terasa kram dan mulas menyiksa," ujar Aru. (ren)
Â