Beda Warna pada Terasi, Curigai Obat Pewarna?
- tvOne
VIVA – Penikmat sambal tentu tak asing dengan terasi. Bumbu penyedap berbahan dasar makanan laut yang difermentasi ini banyak ditemukan di daerah Bangka, Sidoarjo, Cirebon, dan Lombok. Aroma dan cita rasa khas terasi kerap memikat selera untuk menikmatinya bersama nasi hangat, lauk, dan lalapan. Hmm... benar-benar nikmat.
Tapi pernahkah Anda perhatikan bentuk terasi mentah sebelum dihidangkan di meja makan? Bagi yang sering membeli terasi di pasar atau pusat perbelanjaan tentu tahu bahwa terasi memiliki bentuk dan warna yang berbeda-beda. Lantas, adakah di antara Anda yang kemudian mencurigai terasi menggunakan pewarna makanan?
Sebenarnya terasi dikategorikan menjadi tiga macam, berdasarkan bahan bakunya, yaitu udang, ikan, dan campuran ikan dan udang. Perbedaan bahan baku itulah yang menyebabkan perbedaan warna terasi. Demikian seperti dikatakan dr. Marya W. Haryono, M.Gizi, SpGK., dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Rabu, 31 Januari 2018.
"Biasanya kan kalau udang rebon itu warnanya cokelat muda, kemudian melalui proses pengolahan ada yang sampai cokelat kehitaman, ada yang memang kemerah-merahan," kata Marya. "Jadi, balik lagi ke bahan dasarnya apa? Kalau bahannya rebon ya mungkin saja jadinya merah."
Sebagai panduan memilih terasi di pasaran, Marya menyarankan beberapa tips. "Yang perlu dicurigai adalah jika terasi warnanya mencolok, jika merah bukan merah yang alami," kata Marya.
Selain itu, pilihlah terasi yang bisa diketahui asal-usulnya. Di samping warna terasi, perlu juga untuk memperhatikan aroma terasi, apakah masih alami atau sudah sangat menyengat. Jika aroma terasi sudah sangat menyengat, sebaiknya tak lagi dikonsumsi.