Mitos dan Fakta Seputar Mimisan yang Wajib Anda Tahu
- Ayo Hidup Sehat - tvOne
VIVA – Epitaksi atau mimisan adalah kondisi umum yang ditandai dengan keluarnya darah melalui lubang hidung. Biasanya kondisi ini sering menimpa anak-anak, namun tak menutup kemungkinan orang dewasa juga mengalaminya.
Mimisan terjadi akibat pembuluh darah di hidung pecah atau terluka. Umumnya tidak berbahaya dan tak mengancam jiwa, namun mimisan yang terus menerus bisa mengindikasikan adanya penyakit tertentu.
Beberapa penyebab mimisan, di antaranya kelelahan, sering memasukkan jari ke hidung, sinusitis, iritasi dan alergi hidung hingga perubahan iklim. Mimisan ada dua, yakni mimisan di bagian depan yang biasa terjadi, di mana darah mengalir dari dinding antara dua sekat di dalam hidung.
Kedua adalah mimisan di bagian belakang yang tidak biasa terjadi, di mana pendarahan berasal dari rongga hidung. Mimisan ini lebih serius dibanding dengan mimisan di bagian depan.
"Mimisan juga bisa terjadi di pembuluh darah hidung bagian belakang, biasanya penderita darah tinggi. Biasanya tidak bisa berhenti sendiri. Kalau mimisan dari depan bisa dihentikan dengan menekan hidung," kata dr Syahrial M Hutahuruk, Sp.T.H.T.K.L(K) dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Rabu 31 Januari 2018.
Dia menjelaskan, saat mengalami mimisan tak perlu panik. Jika mimisan di bagian depan, Anda bisa menghentikannya dengan cara menekan sisi hidung yang mimisan selama tiga menit. Ulangi sekali lagi, namun bila darah masih keluar, ambil kapas atau daun sirih atau daun apapun yang bersih dan masukkan ke hidung untuk menghentikan pendarahan.
Cara mengatasi berbeda jika mimisan terjadi di bagian belakang. Umumnya pendarahan lebih deras dan lama. Jika sudah diobati, pendarahan masih terjadi maka diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebabnya dan pengobatannya.
Adapun sejumlah mitos dan fakta terkait mimisan menurut dr Syahrial yang wajib Anda tahu, yakni:
Infeksi sebabkan mimisan
Ini adalah fakta. Menurutnya, infeksi bisa jadi salah satu penyebab mimisan. Misalnya, bisul di sekitar lubang hidung atau sinusitis atau membuang lendir di hidung terlalu keras bisa menyebabkan infeksi yang berpotensi menyebabkan mimisan.
Selain itu, membersihkan hidung dengan menggunakan jari juga memiliki potensi yang sama karena kuku yang sedikit tajam saja bisa melukai pembuluh tipis di dalam hidung. Sehingga dia menyarankan untuk membersihkan hidung dengan pencuci hidung yang dijual di pasaran atau dengan cara membasuhnya seperti berwudhu.
Demam picu mimisan
Sama dengan infeksi, panas dalam atau demam terutama demam berdarah yang bisa menurunkan trombosit juga bisa menyebabkan mimisan. Namun mimisan karean demam lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan pada orang dewasa sangat jarang mimisan karena demam.
Mendongakkan kepala redakan mimisan
Kalau cara ini mitos dan justru berbahaya karena darah justru berpotensi tertelan dan tersedak. Dia menyarankan, saat mimisan, sebaiknya posisi kepala menunduk dan hidung ditekan.
Stres dan kelelahan sebabkan mimisan
Stres bisa sebabkan mimisan adalah fakta karena stres bisa membuat tekanan darah naik, terutama bagi penderita darah tinggi. Sementara kelelahan pada anak-anak atau anak yang terlalu aktif juga bisa menimbul mimisan.
Mimisan sering terjadi pada anak-anak
Mimisan sering menimpa anak-anak adalah benar lantaran pembuluh darah di hidung anak-anak lebih tipis dan anak-anak sering mengalami pilek atau menggosok hidung hingga memasukkan jarinya ke hidung. "Anak-anak lebih tidak peduli sehingga sulit dicegah melakukan hal itu, sehingga blebih sering mimisan," ujarnya.
Mimisan penyakit turunan
Soal mimisan merupakan warisan dari orangtua, menurutnya adalah mitos. Dalam kasus ini tidak ada faktor genetik sama sekali yang memengaruhi.
Mimisan bisa sebabkan iritasi lambung
Untuk mimisan di bagian belakang, potensi mimisan menyebabkan iritasi lambung bisa terjadi. Sebab, darah yang tertelan dan masuk ke dalam lambung bisa menyebabkan iritasi lambung. Jika ini yang terjadi, sebaiknya segera periksakan ke ahlinya.
Namun untuk mengobati mimisan bagian depan atau ringan, Anda bisa melakukan sendiri. Selain menekan hidung dan menyumbatnya dengan daun atau kapas, Anda bisa menggunakan icepack yang ditempelkan ke hidung atau belakang leher karena ada pembuluh darah yang menuju hidung, sehingga dapat mengurangi pendarahan. (ren)