Rutin Konsumsi Serat, Cara Ampuh Hindari Obesitas

Orang yang mengalami kegemukan atau obesitas.
Sumber :
  • Pixabay/ cocoparisienne

VIVA – Masalah obesitas dialami oleh hampir sebagian besar masyarakat di dunia. Tak sedikit peneliti yang akhirnya terus menerus mencoba mencari cara ampuh untuk mencegah masalah obesitas ini.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

Dilansir dari laman Zeenews, Rabu 31 Januari 2018, obesitas merupakan efek dari kelebihan gizi yang dihadapi seseorang, terutama anak-anak. Meningkatnya jumlah orang gemuk bisa menjadi indikator bahwa seseorang tidak menjalankan gaya hidup sehat.

Padahal obesitas jadi salah satu pemicu penyakit kronis. seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan hormonal. Hal itu juga bisa merembet ke penyakit lainnya, yakni jantung, stroke, bahkan kanker.

Terpopuler: Pesona Titiek Soeharto hingga Tanda Gangguan NPD

Baru-baru ini, sebuah penelitian menyarankan agar seseorang menambah asupan makanan berserat, seperti kacang polong, brokoli, raspberry, blackberry, hingga kelapa. Makanan tersebut harus dikonsumsi setiap hari untuk menghindari kemungkinan obesitas.

Studi ini menemukan ada peningkatkan produksi sel epitel usus dan mengembalikan ekspresi protein interleukin-22. Hal ini mencegah mikrobiota usus dari sel epitel yang menyerang.

Kasus Diabetes Anak Melonjak, Dokter Ungkap Jajanan Ini Bisa Jadi Sebab Obesitas Hingga Gagal Ginjal

Peneliti Dr Andrew Gewirtz mengatakan, ada manipulasi kandungan serat makanan. Terutama jika Anda menambahkan serat fermentasi, sebagai penjaga terhadap sindrom metabolik.

Studi ini pada dasarnya dilakukan selama empat minggu. Tim tersebut memberi makan tikus sebagai bahan percobaan. Diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan obesitas, yang terkait dengan sindrom metabolik.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Host & Microbe itu menunjukkan bahwa serat selulosa yang tidak larut hanya mengurangi obesitas dan disglycemia secara sederhana.

Menurut peneliti dari Universitas Georgia, konsumsi serat makanan tersebut dapat mencegah obesitas, sindrom metabolik dan perubahan yang merugikan di usus. Caranya dengan mendorong pertumbuhan bakteri “baik” di usus besar. (ren)

Ilustrasi kanker pankreas.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Terkait hal itu, dr. Hasan menyebut bahwa kolesterol tinggi dan asam urat tidak secara langsung berkaitan dengan kanker pankreas.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024