Menguak Mitos dan Fakta Junk Food
- Dokumentasi tvOne
VIVA – Saat perut terasa lapar, pasti seringkali terlintas, tergiur mengonsumsi junk food. Meski rasanya nikmat, orang sering lupa, junk food mengandung tinggi kalori juga tinggi lemak.
Mulai dari kentang goreng, burger, hingga fried chicken dan cola, semua makanan ini termasuk ke dalam junk food. Junk food jadi primadona, sebagai makanan alternatif pemuas rasa lapar. Namun, tak hanya sekadar tinggi kalori, junk food juga dinilai sebagai makanan tak sehat yang sedikit nutrisi. Sehingga, jika terlalu banyak dikonsumsi bisa berdampak buruk pada tubuh.
Banyak mitos dan fakta beredar mengenai junk food. Dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Selasa, 30 Januari 2018, mitos dan fakta ini diungkap.
Tak Bernutrisi
Junk food jika dikatakan tak ada nutrisinya dan tak sehat, diakui Spesialis Gizi Klinik, dr Paulina Toding, SpGK hal itu adalah benar. "Ketika bicara nutrisi, memang tidak ada nutrisinya, kalorinya lebih tinggi dan lemaknya banyak, tinggi karbo, bahkan lemaknya merupakan lemak trans, ini alasan kenapa junk food dibilang makanan sampah," katanya.
Jika terlalu sering dikonsumsi, akan sangat berbahaya. Apalagi seperti diketahui, bahannya lemak trans bisa meningkatkan LDL atau lemak jahat. "Ini bisa nempel di pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan," ujarnya.
Bikin Kecanduan
"Jadi junk food bikin kecanduan itu fakta, karena ada banyak penyedap rasa, garam, lemak trans, dan lemak trans bisa bikin makanan lebih renyah dan lebih nikmat, jadi bikin orang yang makan ingin nambah terus," terang dr Paulina.
Bikin obesitas
Tak bisa dipungkiri, karena junk food mengandung tinggi karbo dan lemak minim serat, jika dikonsumsi terlalu sering bisa menyebabkan berat badan tubuh cepat melonjak.
"Ini fakta betul sekali. Apalagi jika junk food nya berupa keripik-keripik yang mudah bikin kecanduan dan tidak bikin kenyang tapi kalorinya tinggi," ujar dr Paulina lagi.