1,2 Juta Jiwa Akan Dilibatkan Dalam Survei Kesehatan Daerah

Menkes RI, Nila Moeloek
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Tahun 2018, Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan kembali mengadakan Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas), yakni survei lima tahunan yang hasilnya dapat digunakan menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.

Angka Penyakit Tidak Menular di Indonesia Naik, Ini Penyebabnya

"Riskesdas 2018 rencananya akan dilakukan pada bulan April-Mei 2018. Desain penelitian yang digunakan potong lintang (cross sectional) dengan kerangka sampel blok sensus dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan Maret 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS)," ujar Menkes RI, Nila Moeloek, ditemui di Harapan Indah, Bekasi, Senin 29 Januari 2018.

Adapun Populasinya adalah rumah tangga di Indonesia di seluruh provinsi dan kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota). Tak tanggung-tanggung, 1,2 juta jiwa akan menjadi partisipan di survei riset ini.

Banyak Orang Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah-Buahan

"Adapun jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 300 ribu rumah tangga atau 1,2 juta individu. Metode pengumpulan data Riskesdas 2018 dilakukan melalui metode wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan," ungkap Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik, M. Sairi Hasbullah, di kesempatan yang sama.

Ditambahkan Kepala Badan Litbangkes Kemenkes RI, Siswanto, kegiatan riset tersebut dengan mewawancarai indikator kesehatan masyarakat, pemeriksaan biomedis, serta pemeriksaan gigi. Diharapkan, hasil riskesdas ini mampu menilai perubahan yang terjadi di Tanah Air dalam 5 tahun terakhir.

Pentingnya Memilih Snack yang Aman untuk Anak, Menurut Nagita Slavina

"Pemeriksaan mencakup seluruh tubuh dan tahun ini kita tambahkan dengan pemeriksaan gigi terkait ragam gangguan pada gigi. Nantinya, kami berharap hasil riset bisa menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota," tutupnya.
 

Ilustrasi hamil.

Hamil di Usia Dini Berisiko Lahirkan Anak Stunting

Semakin muda usia calon ibu, semakin besar risiko kurang energi kronis

img_title
VIVA.co.id
23 November 2018