Disparitas Bisa Picu Kaum Wanita Sulit Produktif
- Viva.co.id/Diza Liane
VIVA – Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, mengingatkan bahwa banyak informasi yang akan dihasilkan dari Riskesdas 2018. Menjelang pelaksanaannya, perlu persiapan yang sangat matang, terlebih pada analisis disparitas (jenjang sosial hingga perbedaan upah) terutama pada pekerja wanita.
"Mengumpulkan data bukan pekerjaan yang mudah. Padahal data hasil Riskesdas yang terintegrasi Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) ini sangat penting, karena bisa melihat adanya disparitas," ujar menkes di salah satu hotel di kawasan Harapan Indah, Bekasi, Senin 29 Januari 2018.
Menkes menjelaskan, pendidikan dan kesehatan yang masih rendah di beberapa wilayah Indonesia, membuat disparitas menjadi penting untuk didata. Tidak sedikit kaum wanita yang akhirnya tidak bisa memberdayakan dirinya hanya karena status kesehatan yang menurun.
"Saya gini-gini jualan rendang biar income bertambah, dengan begitu saya memberdayakan asisten rumah tangga yang seorang perempuan sehat dan aktif. Perempuan di Papua sulit untuk produktif dan ini terlihat dari data kesehatannya yang rendah," ucapnya.
Terkait dengan sektor sosial dan ekonomi tersebut, menkes secara tegas menjelaskan faktor yang harus lebih mendetail pada sebuah informasi hasil riset nantinya. Salah satunya pada peran perempuan yang sehat, dikaitkan dengan baiknya angka ekonomi kelak.
"Perempuan sehat dan produktif bisa membantu dari segi ekonomi, Ini data yang tidak terlihat. Artinya, kesehatan yang baik, bisa memengaruhi produktivitas individu, khususnya perempuan," papar Menkes.
Hasil dari Riskesdas 2018 ini diharapkan kelak bisa menjadi tolak ukur untuk pembangunan bangsa. "Kesehatan itu memiliki kaitan dengan banyak sektor, seperti infrastruktur yang baik, sanitasi air bersih, dan sebagainya. Dari data kasus yang detail, kami bisa membangun perbaikan secara bersama-sama," tuturnya.