Bahaya Diet Rendah Karbo saat Hamil

ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Sebuah riset baru mengklaim bahwa diet rendah karbohidrat seperti diet Atkins, Paleo, atau Keto bisa meningkatkan risiko wanita melahirkan bayi dengan spina bifida, atau kecacatan lainnya.

Viral Diet 30-30-30 di TikTok Disebut-sebut Ampuh , Efektifkah Turunkan Berat Badan?

Wanita yang menjalani diet dengan melarang konsumsi karbohidrat saat hamil, atau dalam usaha memiliki anak, memiliki risiko 30 persen lebih tinggi punya bayi dengan kecacatan lahir pada tabung sarafnya.

Cacat tabung saraf cukup umum terjadi dan berpotensi melahirkan bayi cacat yang melemahkan seperti spina bifida, kesalahan pembentukan pada tulang belakang dan saraf tulang belakang, serta anencephaly, yaitu kehilangan porsi yang sangat besar dari otak dan tengkorak yang bisa mematikan.

Mengulik Mitos Kesehatan Bareng Nessie Judge, Horor Versi Medis!

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya asupan asam folat setiap hari untuk wanita hamil, yang menjadi kunci perkembangan tulang belakang dan tengkorak bayi. Studi yang dilakukan oleh University of North Carolina di Chapel Hill ini merupakan yang pertama mengevaluasi hubungan antara asupan karbohidrat yang kurang dengan memiliki anak yang mengalami cacat tabung saraf.

"Kami sudah mengetahui bahwa pola makan ibu sebelum dan selama kehamilan awal memiliki peranan signifikan dalam perkembangan janin," kata profesor peneliti Dr Tania Desrosiers seperti dikutip laman Daily Mail, Jumat 26 Januari 2018.

Bukan Mitos! Ini 5 Cara Sehat Menurunkan Berat Badan dalam 1 Minggu

Desrosriers menambahkan, apa yang baru dari studi ini adalah masukan bahwa asaupan karbohidrat yang kurang bisa meningkatkan risiko memiliki anak dengan cacat tabung saraf hingga 30 persen.

"Ini mengkhawatirkan, karena diet rendah karbohidrat cukup populer," ujarnya.

Temuan ini mendorong pentingnya wanita yang ingin hamil untuk membicarakan kesehatan mereka dengan ahli mengenai diet khusus atau perilaku makan yang mereka rutin jalani. Studi yang dipublikasikan di jurnal Birth Defects Research ini menganalisis data dari National Birth Defects Prevention Study dengan rentang tahun dari 1988-2011, dan melibatkan 11.285 wanita dari Arkansas, California, Georgia, Lowa, Massachussetts, New York, North Carolina, Texas, dan Utah.

Dari para wanita ini, 1.740 memiliki bayi, kematian bayi saat melahirkan, atau terminasi dengan anencephaly atau spina bifida. Sementara itu, 9.545 memiliki bayi yang hidup tanpa kecacatan lahir.

Ditemukan bahwa asupan asam folat sehari-hari di antara wanita yang membatasi karbohidrat kurang dari setengah dari wanita lainnya. Diperkirakan seperlima dari wanita di Amerika Serikat memiliki konsentrasi folat darah di bawah kadar yang direkomendasikan untuk menurunkan risiko cacat tabung saraf.

Asam folat juga dikenal sebagai vitamin B9 yang merupakan gizi penting untuk meminimalkan risiko cacat tabung saraf. Sumber yang kaya zat gizi ini adalah sayuran hijau, beras merah, roti lumbung, dan sereal untuk sarapan yang difortifikasi dengan asam folat.

Ilustrasi nasi di dalam kulkas

Nasi Beku Jadi Solusi Diet Tanpa Rasa Lapar dan Menjaga Gula Darah

Manfaat nasi beku untuk menurunkan gula darah, kesehatan pencernaan, dan diet

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024