Flu Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Pria sesak napas.
Sumber :
  • Pixabay/ HansMartinPaul

VIVA – Sebuah studi baru memperingatkan bahwa orang yang terserang flu berisiko enam kali lebih tinggi mengalami serangan jantung dalam sepekan setelah didiagnosis.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka mendorong pentingnya vaksin flu bagi orang-orang yang dianggap berisiko tinggi mengalami serangan jantung.

Tim peneliti di Public Health Ontario, Kanada, menemukan adanya hubungan signifikan antara infeksi saluran napas akut, khususnya influenza, dengan infark miokard, istilah medis untuk serangan jantung.

Para ahli juga memeringatkan bahwa temuan yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini, menunjukkan kalau risikonya lebih tinggi pada orang dewasa dan pasien yang mengalami infeksi influenza B, serta pasien yang mengalami serangan jantung pertama mereka.

"Temuan kami penting karena kaitan antara influenza dan infark miokard akut mendorong pentingnya vaksinasi," ujar pemimpin penelitian, Jeff Kwong, seerti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis, 25 Januari 2018.

Hasil penelitian ini, lanjut Kwong, yang dikombinasikan dengan bukti sebelumnya bahwa vaksinasi influenza bisa mengurangi kejadian kardiovaskular dan kematian, mendukung panduan internasional yang mengimbau orang untuk melakukan imunisasi influenza pada mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami serangan jantung.

Para peneliti melihat kasus influenza yang telah dikonfirmasi lewat tes laboratorium pada hampir 20.000 orang dewasa di Ontario, antara tahun 2009-2014. Mereka kemudian mengidentifikasi 332 pasien yang dirawat karena serangan jantung dalam setahun setelah diagnosis flu yang dikonfirmasi laboratorium.

"Orang yang berisiko penyakit jantung harus mengambil langkah pencegahan agar tidak terkena infeksi pernapasan, khususnya influenza, melalui tindakan yang meliputi vaksinasi dan mencuci tangan.

Dedikasi Tinggi! Dokter Helmiyadi SpOT Diberi Penghargaan Mulia, IDI Ungkap Fakta Mengejutkan

Para peneliti juga mengatakan pasien tidak boleh menunda evaluasi gejala penyakit jantung, khususnya dalam seminggu pertama infeksi pernapasan akut.

Ahli penyakit dalam di One Medical, San Francisco, Amerika Serikat, Dr Brian Secemsky menyarankan, meningkatkan imun sistem seseorang dengan istirahat yang baik dan hidrasi yang cukup.

Tim Medis Indonesia Dinilai Lambat Tangani Zhang Zhi Jie Hingga Meninggal, Begini Kata IDI
Serangan Jantung

Jangan Main-Main, Dampak Fatal dari Mengerok Pasien yang Alami Serangan Jantung

Beberapa gejala atau tanda khas dari serangan jantung meliputi rasa nyeri di tengah dada atau di sebelah kiri yang menjalar ke leher atau ke punggung bagian atas.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024