Nonton Video Porno 24 Menit Seminggu Ternyata Menyehatkan

Ilustrasi menonton video porno.
Sumber :
  • Pixabay.com/Geralt

VIVA – Menurut sebuah riset baru-baru ini, pornografi memiliki trafik tertinggi di dunia maya dan ini sudah bukan rahasia lagi. Hampir 30 persen konten di dunia maya merupakan konten dewasa.

Terpopuler: Suami Videokan Istri Mesum Bersama 3 Pria, Jerome Polin Uraikan Perhitungan Kenaikan PPN

Anda pun akan dibuat terkejut saat sebuah studi yang dilakukan situs porno terkenal mengungkap, orang-orang melihat sebanyak 191.625.000 film dewasa di tahun 2016. Dan data itu hanya untuk situs itu saja.

Dengan data mengejutkan ini, para psikolog kini mencoba memahami apa yang sebenarnya memotivasi para penggila pornografi ini, sehingga mau menghabiskan waktu untuk mengonsumsi konten seksual dengan durasi yang lama.

Kata Polisi soal Anak 14 Tahun Jadi Tersangka Karena Terima Video Porno

Dilansir dari laman Times of India, dalam sebuah studi yang disebutkan di Journal of Sexual Medicine, para peneliti mensurvei sebuah situs porno dan menemukan bahwa para penonton video porno bisa dibagi ke dalam tiga kategori berbeda berdasarkan kebiasaan menonton mereka.

Tiga kategori tersebut adalah rekreasional, nonkompulsif dengan tekanan sangat tinggi, dan kompulsif.

Profil Julpan Tambunan, Pejabat Kadin yang Laporkan Gadis 14 Tahun usai Anaknya Kirim Video Porno

Studi tersebut dilakukan pada 830 orang berusia antara 18-78 tahun, dan 71,8 persen responden merupakan wanita, sedangkan sisanya adalah pria. Studi tersebut menanyakan mengenai kebiasaan menonton video porno mereka dan penggunaan tiga dimensi pornografi, yaitu kepuasan seksual, disfungsi seksual, dan penghindaran seksual.

Hasilnya menunjukkan, 75,5 persen penonton memenuhi profil rekreasional. Artinya, mereka memiliki angka rendah pada ketiga pengukuran penggunaan pornografi. Orang yang masuk ke dalam kategori ini lebih banyak wanita dan yang sudah memiliki pasangan. Mereka menonton film porno dalam waktu rata-rata 24 menit seminggu.

Tipe kedua yang berisi 12,7 persen dari total partisipan adalah mereka yang menonton film porno dalam waktu paling sedikit, yakni 17 menit seminggu. Kelompok ini merupakan kategori nonkompulsif dengan tekanan tinggi.

Artinya, orang-orang dalam kelompok ini memiliki tekanan emosi yang tinggi yang berkaitan dengan kebiasaan menonton film porno tapi mereka tidak menghabiskan banyak waktu menonton dan tidak kompulsif.

Kategori ketiga memiliki jumlah 11,8 persen partisipan dan merupakan kebalikan dari kategori kedua. Orang dalam kategori ini menonton film porno dalam durasi yang paling lama, yaitu 110 menit seminggu.

Mereka yang masuk dalam kategori ini merupakan tipe penonton kompulsif karena menghabiskan banyak waktu menonton konten eksplisit. Tapi, orang-orang yang berada dalam kategori ini juga dilaporkan memiliki tekanan emosi yang rendah berkaitan dengan film porno.

Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa penonton rekreasional dilaporkan memiliki kepuasan seksual lebih tinggi dan penghindaran seksual, kompulsif, serta disfungsi seksual yang minimum. Sedangkan penonton kompulsif dilaporkan memiliki kepuasan seksual yang lebih rendah dan penghindaran serta kompulsif seksual yang lebih tinggi.

Jadi, hanya mereka yang masuk kategori penonton rekreasional yang merupakan penonton film porno yang sehat. Mereka menontonnya sesekali untuk melepaskan stres dan ini memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan menyeluruhnya.

Sebagian besar penikmat film porno menonton dengan cara sehat, tapi bagi beberapa yang menontonnya secara kompulsif bisa membuat mereka kecanduan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya