Punya Bos Psikopat? Lakukan Tujuh Langkah Ini
- Stocksnap
VIVA – Psikopat adalah seseorang yang mengancam eksistensi Anda secara fisik maupun emosional. Semakin Anda merasa terpuruk, ia akan makin senang.
Demikian menurut Judy Rosenberg PhD., seorang psikolog asal Los Angeles yang mengisi kolom konsultasi di CNN, “Seorang psikopat sungguhan tidak akan memiliki empati sedikit pun," ujar Rosenberg, seperti dilansir Reader's Digest, Ciri lain yang melekat pada psikopat adalah paranoid, narsis tingkat tinggi dan senang membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Kalau bos Anda punya ciri-ciri tersebut di atas, sebaiknya Anda mengambil langkah berikut:
Analisa lingkungan kerja
Banyak tipe bos menyebalkan yang membuat karyawan merasa tidak nyaman, tapi seorang psikopat berbuat lebih jauh dari itu. Karyawan hanya dianggap sebagai alat yang bisa dieksploitasi.
Amati reaksi rekan kerja dan lingkungan kerja. Bisa jadi banyak teman yang merasa senasip dengan Anda. Dalam lingkungan kerja yang tidak sehat seperti ini, sebaiknya berhati-hati. Selain bersatu di bawah tirani bos, bisa jadi ada karyawan yang malah menjadi mata-mata untuk merebut hati bos.
Jangan harap bos berubah
Meski sudah berusaha kerja sebaik mungkin, bos psiko tidak akan menghargai Anda. Kalau bos Anda psikopat, dia akan memaksa Anda melewati batas hingga akhirnya Anda hancur secara mental.
Dia akan terus memeras karyawan bahkan tidak segan memberhentikan mereka, karena baginya karyawan hanya benda. Sekalinya psikopat maka tidak akan bisa berubah sebab mereka tidak memiliki empati. Kalau sudah begini, keputusan ada di tangan Anda.
Pilihan di tangan Anda
Anda sudah sadar berada di lingkungan yang tidak sehat. Sekarang Anda punya dua pilihan: bertahan atau berhenti.
Kalau Anda memilih bertahan, berarti ada sesuatu yang tidak beres pada Anda. Menjadi yang terbaik di lingkungan kerja dinamis adalah keinginan yang normal. Tapi kalau Anda berusaha terus menerus mengambil hati si bos psiko, maka itu merefleksikan kebutuhan psikologis Anda untuk membuat senang dan mencari penerimaan.
Tidak perlu membuat alasan
Kalau Anda benar-benar memerlukan pekerjaan ini, Anda akan mulai meyakinkan diri kalau situasinya tidak terlalu buruk. Anda berpikir semua orang punya bos menyebalkan.
Tapi Anda perlu berpikir ulang. Menurut Judy, "Bos menyebalkan tidak akan melewati batasan dan masih bersikap adil. Tapi kalau bos psiko akan mengancam, merendahkan, dan menghancurkan."
Jadi kalau Anda merasa seperti itu, jangan anggap hal itu normal dan bukan seperti itu seharusnya bos bertindak.
Hargai diri sendiri
Anda masih beruntung kalau berada di ruang lingkup pekerjaan yang tidak harus bersinggungan langsung dengan bos psiko. Tapi kalau Anda kontak langsung dengannya dalam waktu lama, hati-hati, karena ini bisa membuat Anda alami krisis kepercayaan diri.
Bagai seperti berada dalam hubungan yang buruk. Orang normal akan menolak jika pasangan menganiaya, tapi mereka yang lemah akan bertahan dan menganggap dirinya tidak berharga dan layak diperlakukan buruk. Jangan biarkan bos melakukan ini pada Anda.
Mulai cari pekerjaan lain
Kalau sedemikan buruk dan semua ciri di atas sesuai dengan karakteristik bos dan tempat kerja, jangan bertahan. Jika belum bekerja selama setahun pun tidak perlu mengkuatirkan resume yang buruk.
Anda harus sadari mencari pekerjaan baru yang layak itu jauh lebih penting. Bagusnya jika masih bisa bertahan di sana sampai menemukan pekerjaan baru.
Saatnya berhenti
Kalau Anda merasa sudah tidak sanggup lagi, tidak ada salahnya berhenti dari pekerjaan. Tentu saja Anda harus memikirkannya baik-baik.
Misalnya Anda bisa mencari pekerjaan freelance sebelum dapat pekerjaan tetap. Bagaimanapun, kesehatan mental Anda harus diutamakan.
Anda masih punya pilihan, kok, jangan biarkan bos psiko membuat Anda berpikir kalau Anda tidak punya pilihan! (ren)