Sakit dan Cacat Fisik Tak Halangi Gadis Ini Jadi Youtuber
- youtube
VIVA – Tingginya tidak lebih dari anak berusia dua tahun, padahal usia Georgia Rankin sudah menginjak 19 tahun.Gadis remaja yang periang ini memiliki kelainan tulang yang dikenal dengan dwarfism.
Penyakit langka itu mengakibatkan tulang Georgia berhenti tumbuh.
Memiliki fisik yang berbeda dengan gadis lain seusianya, tidak membuat Georgia rendah diri. Tidak masalah baginya tidak punya teman di sekolah serta tidak pernah diundang ke pesta.
Bukan kondisi itu yang membuat Georgia menderita, melainkan rasa sakit yang terus menerus mendera.
Ia bercerita kepada dailymail.co.uk, “Saya terus menerus kesakitan, mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur.”
Anjing kesayangannya, Poppy adalah satu-satunya teman setia. Poppy sepertinya tahu majikannya kesakitan dan jadi over protektif.
Saat 13 tahun, Georgia menjalani operasi panggul untuk mengurangi rasa sakit yang dideritanya, tapi ia harus rela kehilangan kedua kaki.
Untuk meringankan sakitnya, Georgia harus menambah dosis obat penghilang rasa sakit, termasuk morfin dan paracetamol. Ia juga mendapat bius lokal pada pinggulnya.
Orangtua Georgia menyadari ada yang salah pada putri mereka sejak bayi. Georgia tidak mampu menelan makanan dan beratnya terus merosot tajam.
Selama sepuluh tahun, Georgia harus makan melalui tube khusus dan menderita macam-macam infeksi.
Saat di sekolah dasar, Georgia tidak tumbuh seperti teman-teman yang lain. Saat itu, dia didiagnosa menderita osteoporosis, tulangnya melemah dan tidak akan bisa tumbuh lagi.
Hal yang paling menyedihkan bagi kedua orang tua Georgia adalah melihat putri mereka dalam rasa sakit yang teramat sangat.
Mengesampingkan rasa sakitnya, Georgia tumbuh menjadi gadis ceria enerjik. Pada tahun 2014 dan 2016, ia muncul dalam program televisi populer ‘This Morning’. Sejak itu senyum manisnya terus menginspirasi banyak orang.
Kini Georgia menjadi make up artist ternama dan youtuber di chanel MakeupJunkieG. Ia rajin membagikan video tutorial make up.
Berada dalam keterbatasan dan rasa sakit tidak menghilangkan kepribadian Georgia yang periang serta penuh enerji positif.
